Nakita.id - Dalam rumah tangga sudah pasti akan selalu ada masalah yang akan datang.
Begitupun dengan hubungan antara menantu dan mertua yang tidak selalu mulus.
Perdebatan sering kali muncul dan menjadi penyebab masalah timbulnya konflik dengan mertua.
Konflik yang dialami antara menantu dan mertua tentu akan berdampak kepada kepercayaan mertua yang hilang.
Sehingga mertua sudah tidak percaya lagi tentang hal-hal yang akan disampaikan menantu nantinya.
Meski masi bisa meminta bantuan kepada pasangan, bukan berarti mertua bisa percaya begitu saja.
Menurut Devi Sani, M.Psi, Psikolog Anak dan Remaja kebanyakan menantu akan menghindar jika sudah terjadi konflik, padahal hal itu bukanlah cara yang tepat untuk meningkatkan kembali kepercayaan mertua.
"Cara memperbaiki konflik dengan cara menghindar bukanlah jawaban untuk meyakinkan mertua," tutur Devi.
Devi pun memberikan cara yang tepat untuk meyakinkan mertua jika sudah terjadi permasalahan.
Hal pertama yang bisa Moms ikuti adalah dengan melihat kembali permasalahan yang telah terjadi, hal apa yang perlu diubah.
"Konflik yang telah terjadi dapat dilihat apa yang bisa diubah," ujarnya
Cara selanjutnya yang bisa Moms lakukan adalah dengan melakukan kompromi dengan mertua.
"Kompromi ini lebih bagus lagi, artinya aku mau berkompromi disini tapi mamah juga harus berkompromi dong, aku mungkin tidak akan berubahnya seratus persen tapi paling delapan puluh persen aja aku coba dulu," tutur Devi.
Melakukan kompromi dengan mertua tentu Moms harus melihat terlebih dahulu masalah yang menjadi penyebab yang membuat hubungan dengan mertua menjadi kurang harmonis.
"Bagaimana cara meyakinkan mertua agar kita bisa berubah, harus pintar berkompromi. Kompromi caranya gimana ya tergantung masalahnya kompromi itu apa yang bisa dirubah dari kita kita sampaikan, tapi kita sampaikan juga mungkin kita gak bisa berubah sesuai dengan apa yang mama mau," ujarnya.
Beberapa hal harus diperhatikan ketika melakukan kompromi dengan mertua dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan agar tidak menambah konflik baru nantinya.
"Caranya dengan asertif tetap menyampaikan isi hati tanpa menyakiti," ujarnya.
Menurut Devi, konflik yang terjadi antara dengan mertua disebabkan dari gaya komunikasi yang dilakukan antara menantu dan juga mertua.
"Kebanyakan konflik dengan mertua itu karena gaya komunikasinya itu kalo gak pasif atau agresif menyerang," pungkas Devi.
Maka dari itu Moms, ketika sedang mengobrol dengan mertua perhatikan nada suara saat berbicara.
Meninggikan nada suara, apalagi sampai berteriak justru akan membuat situasi dan masalah menjadi lebih besar.
Merawat kepercayaan mertua memang sudah seharusnya dilakukan agar keharmonisan antara menantu dan juga mertua dapat terjalin.