Tak Perlu Takut Divaksin, Pahami Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasi Setiap Reaksinya

By Gabriela Stefani, Selasa, 29 Juni 2021 | 19:45 WIB
inilah yang harus dilakukan kalau efek samping vaksin covid-19 muncul (freepik)

Nakita.id - Pemerintah tengah menggalakan pemberian vaksin covid-19 untuk masyarakat Indonesia.

Setelah diberikan secara berkelompok seperti guru, wartawan, atlet, pekerja seni, dan sebagainya.

Kini pemberian vaksin untuk masyarakat luas melalui pemerintah daerah dan perusahaan.

Targetnya setiap hari mencapai 1 juta dosis vaksin yang diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Sekarang Vaksin Covid-19 Sudah Bisa Untuk Anak-anak, Ketahui Syarat dan Jenis Vaksin yang Diperbolehkan

Setiap masyarakat diberikan vaksin sebanyak 2 kali dengan rentang waktu yang ditentukan.

Usai divaksin diketahui ada beberapa orang yang mengalami efek samping vaksin covid-19 atau reaksi seperti demam, pegal-pegal, atau tidak merasa keluhan apapun.

Hal ini membuat orang-orang cukup khawatir setelah divaksin reaksi apa yang akan mereka alami.

Lalu apa yang harus dilakukan kalau muncul reaksi setelah divaksin?

Pertama-tama mari mengenal reaksi apa saja yang akan muncul setelah divaksin.

Mengutip dari kompas.com, Surat Keputusan yang ditetapkan Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 18 Februari 2021 menyebutkan bahwa reaksi vaksin covid-19 hampir sama dengan vaksin pada umumnya.

Ada 3 kategori reaksi usai divaksin yang akan dirasakan.

Pertama yaitu reaksi lokal yang membuat seseorang yang baru saja divaksin mengalami kemerahan, nyeri, atau bengkak di area suntikan.

Terdapat golongan berat dalam reaksi lokal yaitu selulitis.

Baca Juga: Banyak Warga Indonesia yang Tertipu, Ternyata Ini Mitos Tentang Vaksin Covid-19 yang Sering Dipercaya, Salah Satunya Sebabkan Kemandulan

Kemudian kedua yaitu reaksi sistematik yang menyebabkan orang yang baru saja divaksin mengalami demam, badan lemah, sakit kepala, nyeri otot seluruh tubuh, serta nyeri sendi.

Terakhir yaitu adanya reaksi lainnya yang meliputi alergi seperti biduran, pembengkakan, anafilaksis, dan pingsan.

Lalu apa yang harus dilakukan kalau reaksi-reaksi ini muncul setelah divaksin?

Mengacu pada dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI terdapat saran untuk masyarakat ketika mengalami KIPI atau kejadian ikutan pascavaksinasi.

Untuk pemantauan dan penanggulangan KIPI, Menteri Kesehatan (Menkes) telah membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI, serta Gubernur sudah membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI.

Berdasarkan laporan yang masuk, sebagian besar kasus KIPI yang terjadi adalah KIPI ringan atau koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi).

Yang jelas, apabila terjadi KIPI, baik KIPI ringan maupun KIPI serius, masyarakat harus atau dipersilakan melaporkan kepada petugas kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat.

Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19 Bikin Jadwal Menstruasi Berantakan? Ini Kata Ahli

Untuk reaksi ringan lokal seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada tempat suntikan, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin mengompres area suntikan dengan air dingin dan minum obat paracetamol sesuai dosisnya.

Untuk reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin minum air putih yang banyak, menggunakan pakaian nyaman, kompres atau mandi air hangat, serta minum obat paracetamol sesuai dosis.

Sebagai upaya antisipasi terjadinya KIPI, di setiap sesi vaksinasi, penerima vaksinasi sesuai prosedur akan dipantau selama 30 menit sebelum bisa meninggalkan lokasi vaksinasi.

Selain itu, ada pencatatan barcode per vial untuk tiap penerima vaksin, sehingga penelusuran risiko dapat dilakukan.