Mitos vs Fakta Kehamilan: Benarkah Berhubungan Seks Saat Hamil 7 Bulan Bisa Bikin Bayi Lahir Prematur? Begini Jawaban Dokter Kandungan

By Gabriela Stefani, Rabu, 30 Juni 2021 | 18:30 WIB
mitos vs fakta kehamilan, berhubungan seks saat hamil 7 bulan bisa bikin bayi lahir prematur (freepik)

Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan masih banyak yang belum tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Hal ini karena biasanya saran atau larangan kehamilan diberikan secara turun temurun sehingga banyak yang memercayainya.

Salah satunya yaitu berhubungan seksual saat hamil.

Baca Juga: Akhirnya Terjawab Mitos vs Fakta Kehamilan Tentang Ibu Hamil Makan Kacang Hijau Bisa Bikin Rambut Janin Tebal, Dokter Kandungan Beri Jawaban Ilmiahnya

Banyak yang melarang pasangan untuk tidak melakukan hubungan seks saat sang ibu hamil sedang mengandung 7 bulan.

Pasalnya hubungan seks saat kandungan berusia 7 bulan disebut-sebut bisa menyebabkan bayi lahir prematur.

Perlu diketahui bahwa kelahirkan prematur yaitu ketika bayi lahir saat usia kandungan sebelum 37 minggu.

Tapi apakah benar berhubungan seks saat hamil 7 bulan bisa bikin bayi lahir prematur?

Berhubungan seks saat hamil 7 bulan bisa bikin bayi lahir prematur tentu saja hanya mitos belaka.

Hal ini dijawab oleh seorang dokter kandungan dr. Boy Abidin, Sp.OG (K).

dr. Boy menyebutkan bahwa bayi di dalam kandungan sangatlah terlindungi sehingga tidak terganggu dengan aktivitas seksual yang dilakukan kedua orangtuanya.

"Karena ada rahim, ada ari-ari, ada air ketuban, ada selaput ketuban, itu yang melindungi bayi," jelas dr. Boy dalam tayangan youtube TRANS TV OFFICIAL.

Tetapi di samping itu, Moms dan Dads harus tahu kondisi-kondisi apa saja yang tidak diperbolehkan berhubungan seksual saat hamil.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Soal Makan Telur Mentah, Apa Bahaya Ibu Hamil Makan Telur Mentah?

dr. Boy menyebutkan ada 5 kondisi yang tidak diperbolehkan berhubungan seks saat hamil.

1. Punya riwayat keguguran

Kalau Moms pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya, maka berhubungan seksual saat hamil tidak disarankan.

Terlebih lagi ketika usia kandungan masih dalam trimester pertama atau 3 bulan pertama kehamilan.

2. Ada pendarahan atau flek pada vagina

dr. Boy juga tidak menyarankan ibu hamil yang mengalami pendarahan atau flek pada vagina melakukan hubungan seksual.

Hal ini karena dikhawatirkan akan memicu pendarahan yang lebih banyak.

3. Masalah kelainan letak plasenta

Letak plasenta juga menjadi tolak ukur apakah ibu hamil aman melakukan hubungan seksual.

Kalau terjadi plasenta previa atau plasenta terdapat di bagian bawah rahim, maka hubungan seksual saat hamil tidak disarankan.

dr. Boy mengkhawatirkan akan terjadi pendarahan akibat plasenta yang ada di bawah rahim tersentuh saat berhubungan seks.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan yang Harus Diluruskan, Salah Satunya Moms Tak Boleh Memotong Ayam karena Takut Bayi Lahir Cacat

4. Ketuban pecah dini

Ketuban yang pecah lebih dini juga tidak disarankan untuk melakukan hubungan seksual.

Hal ini dikhawatirkan terjadinya infeksi akibat hubungan seksual.

5. Impotensi serviks

Impotensi serviks artinya Moms memiliki jalan lahir yang lemah.

Dengan begitu hubungan seks saat hamil di kondisi ini tidak disarankan agar tidak memicu persalinan prematur.