Virus Corona Varian Delta Bikin Resah Satu Indonesia? Ikut Vaksin Covid-19 Solusinya

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 30 Juni 2021 | 17:24 WIB
Terbaru, virus corona varian delta bisa dicegah dengan vaksin Covid-19 (Freepik)

Keduanya ini juga ampuh melawan virus corona varian delta.

Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca menggunakan vektor virus simpanse yang kekurangan replikasi, berdasarkan versi virus flu biasa (adenovirus) yang dilemahkan, yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik protein lonjakan virus SARS-CoV-2.

Setelah vaksinasi, protein lonjakan permukaan diproduksi, sehingga memicu sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 jika kemudian menginfeksi tubuh.

Data terbaru dari Public Health England (PHE) yang diterbitkan sebagai pra-cetak, menyebut vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari varian delta, efikasinya mencapai hingga 92 persen.

Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca dapat mencegah risiko rawat inap karena varian Delta hingga 92 persen.

Baca Juga: Efek Sampingnya Bikin Badan Ngedrop, Tapi Siapa Sangka Vaksin AstraZeneca Justru Berikan Kekebalan Lebih Kuat dan Tahan Lebih Lama

Dan bahkan, tidak ada kematian di antara mereka yang divaksinasi. Sementara efektivitas vaksin terhadap infeksi Covid-19 varian delta yang bergejala adalah 64 persen.

Hal itu berdasarkan analisis yang mencakup 14.019 kasus varian Delta, di mana 166 di antaranya dirawat di rumah sakit antara 12 April hingga 4 Juni di Inggris.

Bukti nyata terhadap varian Delta ini didasarkan pada tindak lanjut terbatas, setelah dosis kedua yang dapat memengaruhi perkiraan efektivitas.

Mene Pangalos, Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D mengatakan, bukti nyata ini menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap varian Delta, yang saat ini menjadi varian yang menjadi perhatian karena penularannya yang cepat.

Vaksin Sinovac

Vaksin Covid-19 Sinovac buatan perusahaan bioteknologi asal China, dikembangkan dengan teknologi inactivated virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, yang sudah dimatikan.