Jangan Sampai Nyesel kalau Terus-terusan Mengabaikan, Tidak Membiasakan Sarapan Bisa Berisiko Fatal Menyebabkan Penyakit Jantung

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 1 Juli 2021 | 08:04 WIB
Melewatkan sarapan berisiko memperbesar peluang risiko penyakit jantung (Freepik)

Nakita.id - Sarapan merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan semua orang sebelum menjalani aktivitasnya.

Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat harian, sarapan ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Tapi sayangnya, manfaat sarapan ini justru diabaikan oleh beberapa orang.

Banyak yang menganggap sarapan tidak terlalu penting sehingga meninggalkannya.

Baca Juga: Menjadi Penyakit yang Paling Sering Dialami, Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Bisa Dicegah dengan Rajin Mengonsumsi Makanan Ini

Ada pula yang beranggapan sarapan berisiko membuat berat badan meningkat, sehingga hanya memilih minum saat sarapan, atau sama sekali tidak sarapan.

Ada pula yang tak menyempatkan waktu untuk sarapan karena kebiasaan.

Padahal, meninggalkan sarapan ternyata sangat berisiko bagi kesehatan tubuh.

Mengutip dari Pop Sugar, melewatkan sarapan berpotensi dua kali lipat untuk mengembangkan arteri yang mengeras, yang dapat menyebabkan penyakit jantung yang mematikan.

Menurut peneliti di Mount Sinai Heart yang dimuat di Journal of American College of Cardiology September 2017, ditemukan tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit jantung itu sendiri muncul.

Padahal seperti yang kita tahu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bila penyakit jantung saat ini masih dinyatakan sebagai pembunuh utama dunia, yang membunuh 17,7 juta jiwa pada tahun 2015 di seluruh dunia.

Penyebab salah satunya karena melewatkan sarapan dan memiliki gaya hidup tidak sehat.

"Mereka yang kerap melewatkan sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan," kata Valentin Fuster yang juga Direktur Mount Sinai Heart serta Pemimpin Redaksi Journal of American College of Cardiology, mengutip dari Pop Sugar.

Baca Juga: Penyakit Jantung Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Lindungi Diri dari Sekarang dengan Asuransi Kesehatan Agar Mendapatkan Perawatan yang Optimal

Padahal menurut peneliti, sarapan merupakan cara alternatif untuk mengurangi risiko penyakit jantung yang paling mudah.

"Studi ini memberikan bukti bahwa melewatkan sarapan adalah salah satu kebiasaan buruk yang sebenarnya secara proaktif dapat dihindari untuk mengurangi risiko penyakit jantung," jelas Fuster.

Studi ini melibatkan 4.000 pekerja kantor berusia paruh baya di Spanyol.

Selama 6 tahun berturut-turut, peserta dimonitor untuk mengetahui hasilnya.

Hasilnya, satu dari empat orang makan sarapan berenergi tinggi.

Jumlah asupan kalorinya mencakup 20 persen lebih baik dari keseluruhan asupan harian.

Dalam penelitian tersebut, sekitar 70 persen orang memiliki kebiasaan tidak sarapan sehingga energinya lebih rendah 5 hingga 20 persen dari kalori harian.

Tiga persen mengatakan mereka melewatkan sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit saat sarapan.

Baca Juga: Legenda Bulutangkis Indonesia, Markis Kido Meninggal Dunia karena Serangan Jantung, Ini Makanan yang Wajib Dikonsumsi Agar Terhindar dari Penyakit Jantung

"(Kelompok ini) cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi," sebut laporan itu.

Selain memiliki kemungkinan risiko jantung, melewatkan sarapan juga berisiko memiliki lingkar pinggang yang lebih besar.

Orang yang melewatkan sarapan juga ternyata memiliki indeks massa tubuh tinggi, tekanan darah tinggi, lipid darah, dan kadar glukosa yang juga tinggi.

Hasil ini didapatkan melalui riset menggunakan teknologi ultrasound untuk memindai peserta untuk mengetahui tanda-tanda timbunan lemak di arteri, sebuah bukti awal adanya penyakit jantung.

Dari riset tersebut, ditemukan bahwa orang yang makan kurang dari 5 persen kalori harian yang disarankan saat sarapan pagi, rata-rata melipatgandakan jumlah penumpukan lemak di arteri, dibanding mereka yang secara ruting sarapan berenergi tinggi.

Risiko peningkatan arteri yang mengeras ini di antara orang-orang yang melewatkan sarapan atau makan sedikit untuk memulai hari muncul secara independen dari faktor lain, seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menyantap sarapan sehat terkait dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat badan, diet sehat, dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.

Menurut Prakash Deedwania, Profesor Kedokteran di University of California, San Francisco dan penulis tajuk rencana bersama di jurnal tersebut mengatakan, penelitian ini menyodorkan lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan dapat membahayakan kesehatan seseorang.

Baca Juga: Jangan Sampai Jadi Stres, Begini Cara Santai Luluhkan Hati Mertua Galak yang Serumah dengan Moms

"Banyak orang beranggapan, sarapan dapat menurunkan berat badan, tapi yang terjadi mereka makan lebih banyak di siang hari dan malam hari. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengubah ritme sirkadian," kata Deedwania.

Oleh sebab it, jelas bahwa sarapan adalah hal yang baik untuk memulai hari dan terbukti menghindarkan kita dari penyakit jantung.