Nakita.id - Banyak beredar mitos vs fakta vaksin Covid-19 yang sering membuat bingung.
Mitos vs fakta vaksin Covid-19 banyak yang membuat salah kaprah sehingga warga takut dan enggan untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Melansir dari Kompas.com (7/7/2021), hingga Rabu (7/7/2021) sudah ada 14.443.813 orang atau 35,80 persen yang telah ikut vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
Data ini disampaikan kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman www.kemkes.go.id yang dikutip Kompas.com, Rabu.
Sayangnya masih ada warga yang takut ikut vaksinasi Covid-19 karena berita hoaks soal vaksin Covid-19.
Agar tidak salah kaprah, berikut mitos vs fakta vaksin Covid-19 yang perlu Moms ketahui.
1. Hoaks: Vaksin disebut mengandung alumunium yang bisa merusak otak
Ada kabar yang beredar bahwa vaksin Covid-19 mengandung alumunium yang bisa merusak otak.
Dilansir oleh kanal YouTube KOMPAS TV dari laman Kementrian Kominfo, dipastikan informasi itu tidak benar.
Semua vaksin yang beredar berarti sudah lolos uji klinis.
Tidak ada bukti vaksin Covid-19 mengandung alumunium yang bisa merusak otak.
2. Hoaks: Vaksin Covid-19 ada barcode yang akan dimasukkan ke dalam tubuh manusia
Melansir dari kanal YouTube metrotvnews, sempat beredar kabar melalui Facebook yang menyebut vaksin Covid-19 akan diberi barcode yang akan dimasukkan ke tubuh manusia.
Disebut, barcode yang dipasang akan berupa microchip.
Baca Juga: Terungkap juga Kenyataannya, Ternyata Begini Fakta Dibalik Vaksin Covid-19 yang Kudu Moms Tahu
Nyatanya, barcode tersebut hanya ditempelkan di botol vaksin Covid-19 dan tidak dimasukkan ke dalam tubuh manusia.
Tujuan ditempel barcode di botol vaksin yakni hanya untuk pendataan masyarakat.
3. Hoaks: Vaksin Covid-19 mengandung magnet
Sebelumnya sempat beredar video yang memperlihatkan uang logam Rp1.000 ditempelkan pada bekas suntikan vaksin Covid-19.
Uang tersebut tidak terjatuh, namun saat ditempelkan di bagian lain, uang tersebut terjatuh.
Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa berita tersebut hanya hoaks.
Lebih lanjut ia menjelaskan terkait kandungan yang ada dalam vaksin Covid-19 yang terdiri dari bahan aktif dan non-aktif.
Bahan aktif yakni berisi antigen sedangkan non-aktif berisi zat menstabilkan, menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikkan masih baik.
Perlu Moms tahu, uang logam Rp1.000 bukan jenis logam yang bisa menempel pada magnet.
Pasalnya, uang logam tersebut terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan logam bisa melekat pada magnet.
"Pecahan uang logam Rp1.000 terbuat dari bahan nikel dan nikel bukan logam yang bisa menempel karena daya magnet," ujar Nadia.