Nakita.id – Mitos vs fakta kehamilan tentang hairspray bagi ibu yang sedang mengandung, ini penjelasannya.
Meski sama seperti orang sehat pada umumnya, ibu hamil tetap harus menjaga dirinya dengan lebih ekstra.
Pasalnya, kondisi ibu hamil disebut-sebut sedikit banyak dapat memengaruhi janin yang ada di dalam kandungan.
Salah satu hal yang kerap beredar di kalangan ibu hamil adalah mitos vs fakta kehamilan tentang hairspray.
Ya, hairspray dipercaya berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
Lantas, benarkah demikian?
Supaya lebih jelas, yuk Moms simak penjelasannya berikut ini.
Mitos vs fakta kehamilan tentang hairspray berbahaya bagi ibu hamil ternyata benar adanya, Moms.
Melansir dari Kompas.com, hairspray rupanya mengandung zat-zat yang tidak baik bagi ibu hamil.
Salah satu zat yang harus dihindari adalah pththalates, karena bisa memengaruhi perkembangan janin.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian di Inggris yang menunjukkan ada 2 bayi laki-laki yang terlahir dengan kelainan pada alat kelaminnnya.
Usut punya usut, masing-masing ibu tersebut telah terekspos hairspray dalam jumlah yang banyak saat hamil.
Memang, penelitian yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives pada tahun 2008 ini tidak bisa membuktikan secara pasti bahwa hairspray adalah satu-satunya penyebabnya.
Kendati demikian, ada baiknya Moms menghindari hairspray saat sedang hamil, ya.
Selain hairspray, zat pththalates ternyata juga terdapat dalam cat kuku.
Seperti halnya hairspray, zat kimia tersebut bisa membahayakan janin apabila terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
Pthtalates memang belum bisa dibuktikan hubungannya kepada kelainan perkembangan pada manusia.
Namun, sebuah penelitian terhadap binatang menunjukkan bahwa, zat ini bisa memengaruhi perkembangan seksual bayi laki-laki, sehingga amat disarankan untuk mengurangi paparan zat ini saat kehamilan.
Nah, itu dia Moms penjelasan mitos vs fakta kehamilan tentang hairspray. Jangan lagi dilakukan ya, Moms!