Mitos vs Fakta Kehamilan tentang Ari-ari, Bagaimana Cara Terbaik untuk Menguburnya Setelah Bayi Lahir?

By Nita Febriani, Minggu, 11 Juli 2021 | 16:00 WIB
Mitos vs fakta kehamilan tentang cara mengubur ari-ari bayi ()

Nakita.id - Bagi Moms yang baru saja melahirkan, ada berbagai pantangan atau mitos vs fakta tentang mengubur ari-ari yang kerap menjadi pertanyaan besar.

Di Indonesia sendiri mengubur ari-ari dianggap penting hingga bahkan ada ritual khusus untuk memperlakukan ari-ari setelah bayi lahir.

Orangtua serta mertua pun biasanya akan mendukung Moms dan Dads untuk melakukan prosesi penguburan ari-ari sesuai kepercayaan atau adat.

Baca Juga: Segera Melahirkan, Bayi Bebi Silvana Istri Ketiga Opick Terlilit Ari-Ari, Kini Dirinya Masih Berusaha Agar Bisa Melahirkan Secara Normal

 

Mom sendiri mungkin penasaran apakah mengubur ari-ari hanya sekedar mitos atau memang faktanya harus dilakukan secara ilmiah?

Agar tak terjebak pertanyaan tentang mitos vs fakta ari-ari ada baiknya Moms simak penjelasan berikut ini.

Peran Plasenta

Pada proses kelahiran bayi, plasenta menjadi salah satu benda yang diagungkan dan dihormati.

Karena plasenta merupakan satu-satunya sumber makanan bagi bayi saat masih berada dalam rahim.

Oleh sebab fungsinya yang vital ini, orangtua pun merasa perlu menghormatinya dengan mengubur benda ini di tempat yang tepat setelah bayi lahir ke dunia.

Baca Juga: BERITA POPULER: Ari-ari Bayi Milik Dua Anak Ashanty Bisa Jadi Penawar Rasa Sakit Pasca Pendarahan Hebat hingga Tanggapan Tasya Farasya Atas Perubahan Perilaku Kekeyi Sekarang

Mitos Vs Fakta

Beberapa orangtua mungkin sudah tahu bahwa plasenta perlu dikubur di halaman.

Namun, ada pula yang memilih untuk menguburnya di rumah orang tua, mertua, atau justru dihanyutkan di laut.

Apakah ada bedanya perlakuan terhadap plasenta ini bagi pertumbuhan dan kehidupan bayi di masa depan?

1. Plasenta dikubur di halaman

Mengubur ari-ari di pekarangan tentu merupakan cara yang paling tepat untuk memperlakukan benda ini.

Membuang plasenta ke tempat sampah atau sungai biasanya dianggap tidak lazim oleh masyarakat.

Jadi, tanpa ada niat gaib atau semacamnya, mengubur ari-ari adalah cara yang paling tepat.

Baca Juga: Jadi Pengusaha Furniture Kelas Kakap, Suami Momo Geisha Hanyutkan Ari-ari Bayi Pertamanya di Laut Singapura

2. Tempat pemakaman plasenta diberi cahaya

Bagi sebagian orang, hal itu dianggap memiliki makna gaib tersendiri seperti peri atau malaikat akan menjaga bayi dan sebagainya.

Memang, pemberian lampu ini dimaksudkan untuk menandai titik tersebut sekaligus memberi rambu-rambu bagi orang yang melewati rumah agar tidak membuat keributan, karena suara tersebut akan membuat bayi rewel.

3. Tempat pemakaman plasenta diberi berbagai macam bumbu

Beberapa orang percaya mengubur ari-ari tidak dilakukan begitu saja. Melainkan juga dilengkapi dengan berbagai bumbu mulai dari daun salam, tulisan arab dan latin, beras merah, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya hal ini tidak ada hubungannya dengan bayi. Namun, ada filosofi tertentu dalam kegiatan ini, misalnya beras merah berarti kemakmuran, tulisan Arab berarti ketakwaan, dan sebagainya.

Hal ini biasanya bergantung pada kepercayaan dan adat istiadat yang dipercaya seseorang.

Itu dia Moms, mitos vs fakta tentang ari-ari Si Kecil dan cara terbaik untuk memperlakukannya.

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Daun Pepaya Bisa Merapuhkan Ari-ari Janin, Benarkah?