Viral dr Lois Sebut Banyak Pasien Covid-19 Meninggal karena Interaksi Obat, Ahli Beri Tanggapan Ini

By Kirana Riyantika, Selasa, 13 Juli 2021 | 10:02 WIB
Begini kata ahli mengenai interaksi obat (Pixabay/Stevepb)

Nakita.id - Ada salah satu pernyataan dr Lois Owien mengenai pasien Covid-19 yang jadi viral di media sosial.

Salah satu pernyataan dr Lois yang jadi sorotan adalah mengenai penyebab meninggalnya pasien COvid-19 karena interaksi obat.

Hal tersebut ia ungkapkan ketika menjadi bintang tamu di acara Hotman Paris Show.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Nyeri Pada Luka Jahitan Melahirkan Normal Tanpa Harus Minum Obat

"Interaksi antar obat. Kalau buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," ungkap dr Lois.

Pernyataan tersebut tentunya memicu keresahan publik.

Perkataan dr Lois tersebut sampai mendapat perhatian dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Melansir dari Kompas.com, dr Pukovisa Prawiroharjo selaku Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) sudah memanggil dr Lois.

Lalu, bagaimana pendapat ahli mengenai interaksi obat seperti yang dikatakan dr Lois?

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, menjelaskan bahwa interaksi obat merupakan pengaruh suatu obat terhadap efek obat lain ketika digunakan secara bersama-sama.

Menurut Prof Zullies, interaksi obat sangat mungkin terjadi.

"Interaksi obat itu memang sangat mungkin dijumpai. Bahkan orang dengan satu penyakit saja rata-rata membutuhkan lebih dari satu macam obat," papar Prof Zullies.

Baca Juga: Pasti Nyesal Baru Tahu Sekarang, Bikin Nyamuk Mati Tak Berkutik Ternyata Gampang Banget, Kuncinya Cukup Pakai Minyak

Prof Zullies juga menanggapi pernyataan dr Lois yang mengatakan bahwa interaksi obat jadi penyebab pasien Covid-19 meninggal.

Menurut Prof Zullies, interaksi obat tidak selalu mengarah negatif.

Bahkan, interaksi obat bisa berupa sinergis atau meningkatkan efektivitas obat yang lain.

"Interaksi obat juga ada yang menguntungkan, ada juga yang merugikan. Jadi tidak bisa digeneraisir dan harus dikaji secara individual," ujar Prof Zullies.

Prof Zullies memberikan contoh mengenai pasien hipertensi.

Untuk pasien dengan kondisi hipertensi saja terkadang membutuhkan lebih dari satu obat.

Seringkali ditemukan para penyandang hipertensi menerima dua hingga tiga jenis obat anti hipertensi.

Interaksi obat bisa saja menimbulkan efek samping, namun hal ini bisa dihindari dengan cara mengatur cara pemberiannya supaya tidak diberikan dalam satu waktu.

Baca Juga: Inilah Obat-obatan yang Boleh dan Tidak Boleh Diminum Pasien Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri

Bisa juga dengan cara menyesuaikan dosis.

Obat juga bisa berinteraksi dengan makanan.

Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari setelah mengonsumsi obat demi mendapatkan hasil pengobatan yang optimal.

Beberapa makanan tersebut diantaranya susu dan turunannya, jeruk keprok, bawang putih, dan kenari.