Ternyata Begini Bedanya Gejala Covid-19 pada Pasien yang Sudah Divaksin Lengkap, Baru 1 Kali, dan Belum Divaksin Sama Sekali

By Gabriela Stefani, Selasa, 13 Juli 2021 | 15:30 WIB
Perbedaan gejala Covid-19 pada pasien yang sudah divaksin lengkap, baru 1 kali, dan belum sama sekali (Pixabay.com)

Nakita.id - Saat ini, vaksinasi masih terus diberikan oleh pemerintah secara gratis dengan target 1 juta dosis setiap harinya.

Seperti yang diketahui, vaksinasi ini tidak hanya dilakukan 1 kali, melainkan butuh 2 kali atau 2 dosis agar vaksinasi dianggap lengkap.

Perlu dipahami juga bahwa vaksin Covid-19 ini tidak membuat tubuh menjadi kebal dengan virus corona.

Baca Juga: Tangan Kanan Presiden Langsung Angkat Bicara, Pehatikan Baik-baik Berita Hoaks Soal Vaksin Covid-19 Ini, Singgung Soal Impotensi

Melainkan, akan membantu tubuh agar lebih siap sehingga saat terpapar virus corona tidak akan menjadi parah.

Menariknya, belum lama ini, sebuah penelitian terhadap pasien Covid-19 baik yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, baru 1 kali, dan sama sekali belum mendapatkan vaksin dilakukan.

Ternyata, ada perbedaan gejala Covid-19 yang dialami lo, Moms.

Hal ini terlihat saat peneliti di Inggris melakukan penelitian gejala Covid-19 melalui aplikasi.

Mengutip dari Kompas.com yang melansir dari CNBC, menyebutkan bahwa, studi Zoe Covid Symptom ini mengidentifikasi 5 gejala teratas yang muncul beberapa minggu terakhir.

Ternyata, gejalanya bervariasi dan tergantung pada banyaknya dosis vaksin yang sudah diterima.

"Gejala yang disorot di bawah ini pertama kali diterbitkan pada akhir Juni dan masih mewakili lima gejala teratas yang dilaporkan," kata tim studi Zoe Covid Symptom.

Gejala Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi lengkap

Baca Juga: Jangan Bingung Dulu, Ini Cara Daftar dan Lokasi Vaksin Covid-19 untuk Anak, Mudah Banget!

Dalam studi tersebut disebutkan bahwa secara umum untuk orang-orang yang sudah divaksin belum memiliki gejala yang mirip.

Tetapi, ditemukan bahwa orang sudah divaksin tidak memiliki gejala terlalu parah dan cepat untuk pulih saat terpapar Covid-19.

5 gejala teratas pada pasien Covid-19 yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, yaitu sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan bau.

Sementara, untuk gejala Covid-19 seperti demam berada di urutan ke-12 dan gejala sesak napas ada di urutan ke-29.

"Batuk terus-menerus sekarang menempati peringkat nomor 8 jika Anda sudah divaksin lengkap. Jadi tidak lagi menjadi indikator utama terinfeksi Covid-19," ungkap tim peneliti.

Gejala Covid-19 pada orang yang sudah mendapatkan satu dosis vaksin

5 gejala Covid-19 teratas pada orang yang sudah mendapatkan 1 dosis vaksin yaitu sakit kepala, pilek, sakit tenggorokan, bersih, dan batuk terus menerus.

"Dengan perlindungan dari hanya satu dosis vaksin, salah satu indikator asli batuk terus-menerus menjadi lima gejala (Covid-19) teratas," kata Zoe.

Gejala Covid-19 pada orang yang tidak divaksinasi

“Namun, kami masih dapat mengamati beberapa perubahan sejak Covid-19 pertama kali muncul lebih dari setahun yang lalu,” kata Zoe.

5 gejala Covid-19 teratas bila belum divaksin yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan batuk terus menerus.

Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel Baru Tahu, Ini yang Perlu Moms dan Dads Ketahui Sebelum Berikan Vaksin Covid-19 untuk Anak

“Kehilangan penciuman masuk di nomor 9 dan sesak napas berada jauh di bawah daftar di nomor 30. Ini menunjukkan gejala yang dicatat sebelumnya berubah dengan varian virus yang berkembang,” ungkap studi tersebut menemukan.

Kasus Covid-19 yang dikaitkan dengan varian delta yang jauh lebih menular melonjak di beberapa bagian Eropa, Inggris dan AS, terutama di kalangan anak muda, baik yang sudah divaksinasi dan tidak divaksinasi.

Sementara itu, dua dosis vaksin Oxford-AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech memberikan perlindungan terhadap varian delta. Keduanya secara signifikan kurang efektif jika hanya diberikan satu suntikan.

Penelitian terbaru dari Israel pada hari Senin menemukan penurunan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech dalam mencegah infeksi dan penyakit simtomatik, bertepatan dengan penyebaran Delta, tetapi mengatakan vaksin itu tetap sangat efektif dalam mencegah penyakit serius.