Telat Haid Belum Tentu Ciri-ciri Hamil Muda, Ternyata Bisa Berisiko Fatal dan Tidak Bisa Hamil Jika Tak Segera Lakukan Hal Ini

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 21 Juli 2021 | 14:00 WIB
telat haid belum tentu jadi ciri-ciri hamil muda (Freepik.com)

Nakita.id - Salah satu ciri-ciri hamil muda yakni telat haid atau terlambat menstruasi.

Moms yang mulai terlambat menstruasi setelah melakukan hubungan intim pasti segera mengecek apakah sedang hamil atau tidak.

Ketika mendapati bahwa tidak hamil, pasti Moms bertanya-tanya, apa yang terjadi.

Terlebih jika telat haid tersebut sampai lebih dari dua bulan.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Baca Juga: Kapan Ciri-ciri Hamil Muda Mulai Bisa Dirasakan Setelah Melakukan Hubungan Intim? Ini Tandanya

Mengutip dari Medical News Today, telat haid tapi tidak hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

- perubahan berat badan ekstrem,

- olahraga berlebihan,

- stres,

- mengonsumsi obat-obatan,

- disfungsi tiroid,

- menopause dini,

- dan penyakit lainnya yang harus dianalisis berdasarkan pemeriksaan.

Oleh sebab itu, telat haid bukan jadi satu-satunya ciri-ciri hamil muda.

Mengutip dari Kompas.com, Dr Yassin Yanuar, MIB, SpOG menjelaskan tentang siklus normal seorang perempuan mengalami haid.

Menurutnya, siklus haid atau menstruasi biasanya berlangsung setiap 21-35 hari atau paling cepat 3 minggu dan paling lama 5 minggu.

Selain siklus menstruasi, kita juga perlu tahu durasi, yaitu 5-7 hari, serta berapa banyak darah yang dapat ditampung dalam pembalut setiap harinya.

Baca Juga: Termasuk Salah Satu Ciri-ciri Hamil, Bagaimana Membedakan Telat Menstruasi Biasa dengan Telat karena Hamil?

Dr Yassin mengatakan, normalnya darah yang dikeluarkan adalah 80 CC atau sekitar 2 sampai 4 pembalut per hari.

Akan tetapi, ketika seorang perempuan yang biasanya memiliki sikluas haid normal menjadi terganggu, bisa jadi ada gangguan haid yang sedang dialami.

Dr Yassin mengatakan kemungkinan ia mengalami amenore sekunder.

"Lebih dari 35 hari tidak haid sama sekali, itu kita sebut sebagai oligomenorea, bila berturut-turut tidak haid selama 3 bulan, disebut amenorea sekunder," kata Dr Yassin, mengutip dari Kompas.com.

Amenore sekunder merupakan kondisi ketika perempuan sebelumnya pernah mengalami menstruasi secara normal, kemudian siklusnya terhenti.

Hal yang perlu dipastikan pertama kali, adalah memastikan penyebab amenorea sekunder tersebut akibat kehamilan atau tidak.

Maka, bila terlambat haid, disarankan untuk melakukan tes kehamilan.

CEO Bamed Health Care Jakarta itu berkata bahwa penyebab amenore sekunder bisa muncul karena ada gangguan yang terjadi pada berbagai organ penghasil hormon reproduksi.

Pertama bisa karena hipotalamus-hipofisis, yaitu penghasil hormon di otak.

Baca Juga: Bukan Hanya Hamil, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Bikin Menstruasi Tak Kunjung Datang, Penyebabnya Sering Disepelekan!

Kedua, adanya gangguan di ovarium.

Ketiga, gangguan pada poros siklus hormon hipotalamus-hipofisis-ovarium, dan terakhir gangguan pada saluran kandungannya itu sendiri.

WHO sendiri menyebut ada empat klasifikasi sehingga menyebabkan gangguan.

"Pertama, gangguan dengan hormon otak dan hormon ovarium yang rendah (hipogonadotropin-hipogonadism), gangguan dengan hormon otak dan hormon ovariumnya normal (normogonadotropin-normogonadism), gangguan hormon otak tinggi tapi hormon ovarium rendah (hipergonadotropin-hipogonadism), dan gangguan hiperprolaktinemia," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu.

Pada perempuan yang mengalami amenore sekunder, kebanyakan karena hormon ovariumnya normal namun ada gangguan pematangan telur, atau interaksi poros dari hipotalamus-hipofisis-ovarium, seperti dalam kategori kedua.

Hal ini sering disebut sebagai polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik.

Dr Yassin menyarankan bagi perempuan yang mengalami siklus haid tidak normal untuk segera memeriksakan ke dokter agar dapat segera ditangani permasalahannya sesuai penyebab gangguan.

Gangguan seperti ini tak hanya membuat haid tidak normal, tetapi juga dapat mengganggu peluang kehamilannya.

Di mana salah satu syarat hamil adalah ada sel telur yang siap dibuahi.

Bagi perempuan yang haidnya normal, dia bisa menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi.

"Tapi, jika ada gangguan haid, dia tidak memiliki sel telur yang bisa dibuahi," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Telat Haid tapi Tak Hamil, Ada Apa dengan Tubuh?"