Ingin Menambah Anak, Jangan Lupa Pertimbangkan Hal ini

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Selasa, 20 Februari 2018 | 19:00 WIB
()

Nakita.id - Ketika pasangan memutuskan untuk memiliki buah hati, banyak hal yang tentu akan berubah dalam keluarga.

Tak sedikit orangtua yang menganggap, menambah anak lagi adalah hal yang perlu dipikirkan dengan matang karena dinamika keluarga akan berubah.

Selain kesiapan biologis dan psikologis, beberapa hal ini sebaiknya menjadi pertimbangan saat berencana menambah momongan:

BACA JUGA: Karena Kelalaian Sang Guru, Seorang Anak TK Meninggal Kedinginan

#1 Usia ibu

Kondisi kesehatan setiap orangtua berbeda, namun usia ideal ibu untuk hamil adalah 20-35 tahun.

Ibu yang berusia di bawah 20 tahun rentan akan komplikasi kehamilan, disebabkan organ reproduksi belum matang.

Hal itu akan mengakibatkan risiko kelahiran prematur, tekanan darah tinggi saat hamil, dan berat bayi rendah saat lahir.

Sedangkan ibu yang hamil di atas usia 35 tahun rentan terkena diabetes gestasional dan kelainan bawaan pada janin.

Untuk itu, jika usia Moms sudah melewati 35 tahun dan ingin hamil lagi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

BACA JUGA: Pahami Kontraksi yang terjadi, Jangan-jangan Kontraksi Palsu

#2 Riwayat kehamilan sebelumnya

Moms tentu ingin menjalani kehamilan tanpa halangan, namun jika terdapat penyakit pada kehamilan pertama hal ini harus menjadi pertimbangan untuk menghadapi kehamilan berikutnya.

Misalnya, saat hamil anak sulung Moms mengalami tekanan darah yang tinggi jika belum sepenuhnya diatasi maka risiko untuk mengalami lagi semakin tinggi.

Penting untuk menjadikan masa kehamilan dan melahirkan buah hati dengan perasaan bahagia, bukan sekadar 'kejar setoran' untuk itu tentu Moms harus sehat.

BACA JUGA: Ini Dia Karakteristik Moms Zaman Now, Cek Apakah Moms Memilikinya?

#3 Jarak antar kehamilan

Melahirkan secara normal dan sesar tentu memiliki risikonya masing-masing, hal ini yang penting dipikirkan ketika Moms ingin hamil kembali.

Penelitian menyebutkan, kehamilan yang terjadi 18 bulan dari kehamilan selanjutnya, maka bayi berisiko lahir prematur dan pertumbuhan janin terhambat.

Sementara, jika Moms melahirkan secara sesar, lalu hamil 12 bulan setelah persalinan sebelumnya akan berisiko tinggi mengalami tertutupnya jalan lahir.

Untuk itu, para ahli menganjurkan jarak ideal kehamilan adalah 2-3 tahun yang bisa digunakan untuk ibu memulihkan kondisi fisik.

Selain itu, anak sebaiknya menerima ASI eksklusif hingga berusia 2 tahun.

Hal ini perlu dipikirkan karena akan sangat menguras zat gizi yang rentan mengganggu janin dalam kandungan saat Moms hamil kembali.

#4 Hubungan antara orangtua dan anak

Saat memutuskan ingin menambah anak, penting bagi Moms dan Dads untuk mempersiapkan si kakak lahir dan batin.

Untuk itu, sebaiknya anak kedua lahir saat si sulung sudah melewati usia dua tahun.

Kurun waktu dua tahun tersebut selain untuk memulihkan kondisi fisik dapat Moms gunakan untuk membangun bonding yang kuat dengan kakak, serta mempersiapkan psikologisnya bahwa ia akan memiliki adik.

#5 Kesiapan pasangan

Keputusan untuk menambah anggota keluarga baru tentu harus menjadi kesepakatan berdua, jangan sampai karena desakan orangtua bahkan mertua.

Jika salah satu tidak siap, tentu akan menjadi sumber stres karena persiapan yang belum matang.

Oleh karena itu penting bagi Moms dan Dads berkomunikasi mendalam saat merencanakan kehamilan.

Misalnya apakah keduanya sudah siap, bagaimana pengasuhan anak, pembagian waktu mengurus Si Kecil, kesiapan orangtua untuk kian terkikis waktu pribadinya setelah lahirnya si adik.

#6 Kondisi finansial

Hal ini tak kalah pentingnya untuk dibicarakan, apakah kondisi ekonomi pasangan sudah siap menyambut kelahiran anggota keluarga baru?

Keperluan untuk bayi yang baru lahir adalah salah satu pos pengeluaran besar, karena itu harus dipikirkan secara matang.

Dengan demikian, merencanakan kehamilan sangat penting untuk membantu Moms merencanakan investasi dana di masa mendatang seperti kebutuhan sehari-hari dan pendidikan.

Selain itu, jangan lupa ketersediaan dana persalinan saat merencanakan kehamilan; apakah harus ditanggung sendiri atau mendapatkan asuransi dari perusahaan.

Dengan persiapan yang lebih matang, tentu Moms dan Dads sudah lebih siap menambah buah hati kembali.