Tak Perlu Takut Divaksin, Inilah 8 Mitos Vaksin Covid-19 yang Masih Banyak Dipercaya, Kemenkes Tegaskan Kebenarannya

By Gabriela Stefani, Senin, 26 Juli 2021 | 08:18 WIB
8 mitos vaksin covid-19 (Nakita.id)

Nakita.id - Vaksin covid-19 sedang digencarkan untuk seluruh masyarakat di Indonesia.

Dimulai dengan pemberian vaksin berdasarkan kelompoknya seperti guru, wartawan, atlet, pekerja seni, dan lainnya.

Kemudian kini pemberian vaksin bisa melebar dan dimana saja.

Masyarakat bisa mendatangi lokasi vaksinasi dengan membawa KTP dan mengikuti prosesnya.

Baca Juga: Selain Sinovac, Kemenkes Jelaskan Rencana Pemberian Jenis Vaksin Covid-19 Lain Untuk Anak-anak

Tetapi di tengah pemberian vaksin covid-19 ada banyak fakta dan mitos yang beredar.

Jangan sampai Moms memercayai berita bohong perihal vaksin yang beredar selama ini sehingga membuat Moms jadi menolak untuk divaksin.

Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, drg. Kartini Rustandi, M.Kes dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan fakta dan mitos seputar vaksin covid-19 sehingga Moms tidak perlu lagi percaya hoax yang beredar selama ini.

1. Penyintas covid-19 tidak perlu mendapatkan vaksin

Banyak yang memercayai bahwa penyintas atau orang yang sudah pernah terpapar covid-19 tidak perlu mendapatkan vaksin lagi.

drg. Kartini mengakui bahwa orang yang sudah pernah terpapar virus corona memanglah sudah memiliki antibodi alami.