Se-Indonesia Dijamin Nyesel Baru Tahu! Miliki Kandungan Sianida, Mengonsumsi Singkong dengan Cara Seperti Ini Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 29 Juli 2021 | 08:30 WIB
Bahaya singkong untuk kesehatan (Pexels.com)

Nakita.id - Bukan cuma nasi, orang Indonesia memanfaatkan singkong sebagai salah satu sumber karbohidrat.

Apalagi singkong memang mudah ditemukan di mana saja, jadi tak heran jika singkong menjadi salah satu makanan favorit orang Indonesia.

Beberapa daerah bahkan mengonsumsi singkong sebagai makanan pokok sehari-hari.

Di era modern ini banyak orang mengolah singkong menjadi camilan yang enak dan bisa diterima dikalangan muda.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Apa Benar Sering Makan Singkong Berpeluang Buat Ibu Hamil Anak Kembar? Berikut Penjelasan Ahli

Namun sayang, baru ini ternyata ditemukan kalau ada kandungan yang bisa membahayakan kesehatan tubuh manusia di dalam singkong.

Tak banyak yang tahu kalau ternyata mengonsumsi singkong berlebihan bisa menyebabkan berbagai penyakit muncul.

Malahan ada yang mengatakan bahwa singkong mengandung sianida.

Waduh kok bisa begitu ya? Agar lebih jelas simak yuk penjelasan berikut ini.

Sebenarnya, singkong merupakan sumber nutrisi yang baik. Selain mengandung tinggi karbohidrat, singkong juga mengandung berbagai macam vitamin, mineral, dan tinggi kalori.

Singkong juga mengandung protein sekitar 25 persen.

Mengutip dari Medical News Today, singkong mentah mengandung kalori, protein, karbohidrat, serat, kalsium, magnesium, kalium, vitamin C, tiamin, riboflavin, dan niasin.

Salah satu olahan singkong yang paling banyak digunakan adalah tepung tapioka. Tepung tapioka merupakan tepung bebas gluten yang cocok untuk orang dengan intoleransi gluten.

Baca Juga: Pasti Belum Banyak yang Tahu, Rutin Mengonsumsi Singkong Ternyata Bisa Buat Tubuh Mengalami Perubahan Drastis Ini

Singkong juga merupakan pati resiten, yang menurut para ilmuwan dapat meningkatkan kesehatan usus dengan memelihara bakteri baiknya.

Di samping manfaatnya untuk kesehatan, singkong juga bisa menjadi berbahaya jika dikonsumsi mentah.

Singkong mentah mengandung sianida alami yang beracun jika dikonsumsi. Jika singkong dimakan mentah atau dimasak dengan cara yang salah dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Bahaya terlalu banyak mengonsumsi sianida aktif di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kaki lumpuh pada anak

2. Kadar yodium rendah

3. Peningkatan risiko gondok

4. Neuropati ataksis tropis

5. Keracunan Selain mengandung sianida alami, singkong juga bisa menyerap polutan dari daerah tempat ia ditanam.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Ingin Punya Anak Kembar, Benarkah Bisa 'Dipancing' dengan Makan Singkong?

Polutan yang dapat diserap dan disebarkan oleh tanaman singkong adalah elemen logam, pestisida, dan herbisida.

Akibat adanya kandungan sianida dalam singkong mentah, singkong harus diolah dan dimasak secara benar.

Pertama, kupas bersih kulit singkong. Kemudian, potong singkong menjadi beberapa bagian dan rendam di dalam air.

Setelah direndam, rebus singkong hingga empuk. Terakhir, buang semua air rebusan singkong.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebaiknya singkong manis direndam dalam air selama 4-6 hari.

Sementara itu, jenis singkong yang pahit membutuhkan proses pengolahan yang lebih ekstensif karena kandungan sianidanya yang lebih tinggi.

Baca Juga: Presiden Soekarno Suka Makan Ini, Siapa Sangka Ada Berbagai Jenis Tempe di Indonesia, Yuk Cari Tahu!

Proses memarut, menumbuk, dan merendam dalam air harus dilakukan sebelum merebus singkong pahit.

Selama singkong dimasak dengan benar, ia bisa menjadi makanan yang bermanfaat dan tidak menimbulkan bahaya.

Para ilmuwan pun saat ini tengah memetakan struktur genetik singkong dengan harapan dapat mengembangbiakkan tanaman singkong unggul.

Tanaman singkong unggul nantinya akan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap penyakit.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Singkong Mengandung Racun yang Berbahaya?")