Tolong Jangan Lagi Salah Kaprah tentang Virus Covid-19 Menempel di Uang Kertas, Begini Faktanya Menurut Ahli

By Cecilia Ardisty, Selasa, 3 Agustus 2021 | 13:00 WIB
Virus Covid-19 menempel pada uang tunai (Pexels.com)

Nakita.id - Pandemi Covid-19 membuat Moms dan Dads disarankan untuk lebih mengurangi menyentuh apapun saat di tempat umum.

Namun, karena keterbatasan teknologi, Moms dan Dads terkadang masih harus menggunakan uang tunai di beberapa tempat.

Padahal, bisa saja virus Covid-19 menempel pada uang tunai tanpa Moms dan Dads sadari saat melakukan transaksi.

Baca Juga: Rafathar Positif Covid-19, Mbak Lala Rela Pakai APD Sampai Tangan Keriput Demi Menjaga Anak Nagita Slavina dan Raffi Ahmad

Namun, apakah risiko tertular virus Covid-19 melalui uang tunai besar? 

Sebelumnya, risiko tertular virus Covid-19 paling tinggi melalui percikan atau droplet dari orang yang terinfeksi.

Dalam berbagai penelitian, penularan virus Covid-19 juga bisa melalui benda-benda yang terpapar.

Virus Covid-19 dapat menempel pada benda-benda mati yang ada di sekitar lingkungan Moms dan Dads.

Salah satu dari benda-benda itu adalah virus Covid-19 menempel pada uang tunai saat Moms dan Dads melakukan transaksi.

Tetapi, apakah risiko tertular virus Covid-19 melalui uang tunai besar?

Baca Juga: Peneliti dari Indonesia Buka Suara Mengenai Keampuhan Vaksin AstraZeneca untuk Lawan Covid-19, Sampaikan Pesan untuk Masyarakat yang Takut Divaksin: 'Saya Mengerti'

Melansir dari Kompas.com, sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal iScience menunjukkan bahwa risiko tertular virus Covid-19 melalui uang tunai sangat rendah.

Penelitian tersebut dilakukan oleh para pakar keuangan di European Central Bank yang bekerja sama dengan Departemen Virologi Medis dan Molekuler di Ruhr University Bochum, Jerman.

Untuk menguji seberapa banyak partikel virus dapat menular yang dapat ditransmisikan dari uang tunai ke kulit, pimpinan peneliti, Profesor Eike Steinmann dan Dr. Daniel Todt, mencoba mengembangkan metode khusus.

Peneliti menggunakan uang koin dan uang kertas Euro serta larutan virus dengan konsentrasi berbeda sebagai objek penelitian.

Kemudian, peneliti juga menguji pada permukaan stainless-steel yang berfungsi sebagai kontrol dalam setiap kasus penularan lewat uang tunai.

Untuk melihat risiko tertular virus Covid-19 menempel pada uang tunai, penelitian dilakukan selama beberapa hari untuk mengamati berapa lama virus menular masih dapat terdeteksi.

Baca Juga: Peneliti dari Indonesia Buka Suara Mengenai Keampuhan Vaksin AstraZeneca untuk Lawan Covid-19, Sampaikan Pesan untuk Masyarakat yang Takut Divaksin: 'Saya Mengerti'

Hasil penelitian yang telah dipublikasikan pada 26 Juli lalu ini mengungkapkan, pada permukaan stainless-steel, virus ditemukan masih menular setelah hari ketujuh.

Berbeda dengan permukaan stainless-steel atau baja tahan karat, pada uang kertas 10 Euro, virus benar-benar menghilang hanya dalam tiga hari.

Virus juga tidak terdeteksi setelah enam hari pada koin 10 sen, dua hari pada 1 Euro, dan satu jam pada uang 5 sen.

"Penurunan cepat (terjadi) pada koin 5 sen, karena (uang koin) terbuat dari tembaga, yang virusnya diketahui kurang stabil," kata Todt.