Ini Dia 3 Rekomendasi Untuk Memerangi Hoaks Tentang Menyusui Selama Pandemi Menurut Ahli

By Lolita Sianipar, Rabu, 4 Agustus 2021 | 19:05 WIB
(Freepik)

Nakita.idASI merupakan nutrisi utama untuk mendukung tumbuh kembang serta meningkatkan daya tahan tubuh pada anak. 

ASI juga merupakan asupan utama yang paling baik sampai bayi berusia 6 bulan.

Hal tersebut membuat ASI juga berperan penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit.

Selain itu, pemberian ASI ekslusif pada 1000 hari pertama kehidupan awal bisa menentukan kehidupan anak di kemudian hari.

Masa Pandemi ini penularan Covid-19 di Indonesia semakin tinggi, bahkan tidak jarang Moms yang menyusui juga dapat tertular.

Oleh sebab itu, Banyak Moms yang khawatir jika Moms terkena Covid-19 bisa menular lewat ASI yang diberikan.

Baca Juga: Seluruh Masyarakat Indonesia Tertipu Khasiat Susu Beruang yang Bisa Mencegah Covid-19, Ternyata ASI Justru Ampuh Cegah dan Obati Covid, Benarkah?

Hal tersebut juga membuat banyak Moms yang termakan hoaks tentang ASI bisa menularkan covid-19. 

Data hasil penelitian dari Health Collaborative Center menunjukan bahwa 42% kurang adanya ketersedian informasi tentang menyusui. 

"Hoax juga menjadi halangan untuk ibu bisa percaya dengan nakes," kata Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MD, PHD pendiri Health Collaborative Center sekaligus praktisi kesehatan kerja dan industri nutrisi yang disampaikan pada acara "Siaran Hasil Penelitian Kesiapan Tenaga Kesehatan Indonesia Menyukseskan ASI Selama Pandemi." 

Selain itu, juga kurangnya fasilitas khusus untuk pelayanan ANC (Ante Natal Care) secara daring/telemedicine selama pandemi.

Hal tersebut juga membuat semakin susah konselor laktasi atau tenaga kesehatan untuk memberi tahu tentang perlunya memberikan ASI ekslusif selama pandemi. 

"Mereka lebih percaya dengan broadcast whatsapp dan artikel yang tidak jelas sumbernya," kata dokter Ray. 

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Moms Tetap Bisa Menyusui Meski Sedang Terpapar Covid-19, Begini Caranya

Untuk Itu dokter Ray memberikan rekomendasi yang bisa dilakukan kepada tenaga kesehatan dan pemerintah untuk mengatasi hal ini, seperti: 

1. Praktiknya tetap harus dilakukan

Harus adanya kesediaan waktu untuk WA dan telpon.

Jadi dokter melihat bahwa hanya dengan telpon dan sms bisa mempertahakan attitude ibu untuk tetap melakukan laktasi. 

Jadi para Moms tetap bisa mendapatkan info pelatihan tanpa perlu keluar.

2. Harus tetap ada konseling

Sering sekali Moms mengeluh pada tenaga kesehatan karena berita yang dia peroleh merupakan berita hoax tentang untuk tidak memberikan ASI saat ini.

Padaha Memberikan ASI malah bisa membantu keduanya untuk pulih dari gejala covid-19 dengan cepat atau bisa mencegah gejala covid-19.

3. Kebijakan ketat dalam pengendalian hoax

Nakes perlu mendapatkan pelatihan infodemik untuk menangani hal ini.

Penting sekali adanya modul pelatihan Laktasi dimasa pandemi dan juga modul pelatihan infodemik.

Selain itu, perlu ada inovasi fasilitas pelayanan dan konseling yang harusnya lebih bersahabat untuk ibu dan bayi.

Membuat posyandu daring juga dapat memperluas pelayanan ibu menyusui

"Mungkin juga bisa menggunakan aplikasi khusus, karena sudah banyak instrument online yang bisa diupayakan, jadi perangi hoax dengan pelayanan secara online juga," pungkas dokter Rey. 

Baca Juga: Jadi Pertanyaan Banyak Orang, Amankah Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui? Berikut Ini Penjelasannya