Disebut Bisa Cegah Kematian, Peneliti Sebut Vaksinasi Covid-19 Saja Tidak Cukup Cegah Munculnya Varian Baru hingga Moms Juga Sebaiknya Lakukan Hal Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Kamis, 5 Agustus 2021 | 12:12 WIB
Vaksinasi saja tidak cukup untuk mencegah munculnya varian baru virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Sebelumnya disebutkan bahwa dengan melakukan vaksinasi bisa mencegah munculnya virus corona varian baru.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang menjalankan vaksinasi untuk warganya.

Sebagian sudah mengikuti vaksinasi Covid-19, sebagian lagi sedang menunggu giliran atau enggan untuk mengikutinya.

Sebagian sangat antusias hingga ada yang rela melakukan perjalanan jauh untuk ikut vaksinasi.

Baca Juga: Peneliti dari Indonesia Buka Suara Mengenai Keampuhan Vaksin AstraZeneca untuk Lawan Covid-19, Sampaikan Pesan untuk Masyarakat yang Takut Divaksin: 'Saya Mengerti'

Sayangnya, hingga saat ini masih banyak warga di Indonesia dan dunia yang enggan dan takut untuk ikut vaksinasi Covid-19.

Ada yang takut terkait efek setelah vaksinasi hingga banyak yang percaya dengan berita hoaks soal vaksin Covid-19.

Padahal, dengan melakukan vaksinasi Covid-19, Moms bisa menjaga diri dan orang lain dari penularan virus corona.

Melansir dari Kompas.com (28/7/2021), juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin Covid-19 membantu pasien terhindar dari kematian.

"Efek perlindungan terhadap pasien covid-19 yang sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap itu benar-benar bisa melindungi risiko dari kematian hingga 73 persen," ujar Nadia dalam diskusi virtual yang ditayangkan melalui YouTube FMB9ID_ IKP, Selasa (27/7/2021).

Meski demikian, hanya melakukan vaksinasi disebut tidak cukup untuk menghentikan pandemi karena varian baru bisa terus muncul. 

Baca Juga: Tolong Jangan Lagi Salah Kaprah tentang Virus Covid-19 Menempel di Uang Kertas, Begini Faktanya Menurut Ahli

Melansir dari Kompas.com (5/8/2021), setelah vaksinasi Covid-19, peneliti memperingatkan agar Moms tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan hingga menjauhi kerumunan.

Temuan ini juga mendukung panduan terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) agar orang yang sudah divaksin tetap memakai masker.

Hal ini menurut laporan terbaru yang terbit di Nature Scientific Reports, pada Jumat (30/7/2021).

"Kami menemukan bahwa tingkat vaksinasi yang cepat dapat menekan munculnya strain yang resisten," tulis tim dalam temuan tersebut.

"Namun sebaliknya, ketika intervensi non-farmasi dilakukan saat sebagian besar masyarakat telah divaksinasi, kemungkinan munculnya varian virus yang resisten akan meningkat," tambah mereka seperti dilansir CNN, Jumat (30/7/2021).

Intervensi non-farmasi atau intervensi non-farmakologis (NPI) merupakan semua jenis intervensi kesehatan yang bukan obat.

Terkait Covid-19, intervensi non-farmasi termasuk tidak memakai masker, berkerumun, dan sebagainya yang bisa meningkatkan penularan virus.

Baca Juga: Tidak Bisa Terus Ditutupi, Ahli Angkat Bicara Soal Isu Vaksin Covid-19 yang Disebut Bisa Menyebabkan Kemandulan, 'Jadi Itu Semua..'

Menurut Simon Rella dari Institut Sains dan Teknologi Austria yang terlibat dalam penelitian, menyebutkan bahwa meski sudah melakukan vaksinasi namun intervensi non-farmasi seperti tidak menggunakan masker, berkerumun dan lainnya tetap dilakukan, maka akan mungkin terjadi munculnya varian virus yang kebal terhadap vaksin.

Oleh karena itu, yuk Moms tetaplah jaga protokol kesehatan meski telah melakukan vaksinasi Covid-19 ya.

Dengan demikian, Moms bisa membantu mencegah munculnya varian baru virus corona dan pandemi segera berlalu.