Mulai Sekarang Tak Perlu Ragu Lagi Vaksin AstraZeneca Apakah Aman, Jenis Vaksin Ini Telah Terbukti Tidak Akibatkan Pembekuan Darah

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 6 Agustus 2021 | 18:00 WIB
Vaksin AstraZeneca apakah aman, ini penjelasannya (Pixabay.com)

Nakita.id – Bertanya-tanya vaksin AstraZeneca apakah aman? Ini dia penjelasannya.

Dengan kasus positif yang kian bertambah, vaksinasi Covid-19 pun kian digencarkan oleh pemerintah.

Saat ini, ada enam jenis vaksin yang dipakai di Indonesia.

Yakni, Sinovac, Sinophram, Moderna, Pfixer, Novavax, dan AstraZeneca.

Baca Juga: Peneliti dari Indonesia Buka Suara Mengenai Keampuhan Vaksin AstraZeneca untuk Lawan Covid-19, Sampaikan Pesan untuk Masyarakat yang Takut Divaksin: 'Saya Mengerti'

Dari keenam jenis tersebut, vaksin AstraZeneca menjadi salah satu yang sering diperbincangkan masyarakat.

Ya, tak sedikit masyarakat yang mempertanyakan keamanan vaksin AstraZeneca.

Jika Moms termasuk salah satunya, tenang saja.

Vaksin AstraZeneca telah terbukti keamanannya, Moms.

Tak hanya aman, dalam sebuah studi baru-baru ini bahkan mengungkapkan, setelah suntikan dosis kedua vaksin AstraZeneca, tidak terjadi peningkatan kejadian gangguan pembekuan darah yang sangat langka.

Gangguan pembekuan darah sangat langka yang dimaksud adalah sindroma trombosis dengan trombositopenia (thrombosis with thrombocytopenia syndrome/ TTS).

Vaksin AstraZeneca kerap diragukan keamanannya

Melansir dari Kompas.com, kejadian TTS setelah dosis kedua vaksin Covid-19 AstraZeneca, sebanding dengan yang mungkin terjadi secara alami pada populasi yang tidak divaksinasi.

Adapun berdasarkan data yang diterbitkan di The Lancet, menunjukkan bahwa, perkiraan tingkat kejadian TTS setelah dosis kedua Vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah 2,3 per satu juta orang yang divaksin.

Baca Juga: Pasti Nyesel Pernah Ragukan Vaksin AstraZeneca Apakah Aman, Nyatanya Vaksin Itu Terbukti Ampuh Cegah Kematian Sampai 82 Persen

Hal ini sebanding dengan tingkat kejadian yang diamati pada populasi yang tidak divaksinasi.

Sedangkan, setelah dosis pertama tingkat kejadian diperkirakan 8,1 per satu juta orang yang divaksin.

Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D, Sir Mene Pangalos mengatakan, tingkat kejadian setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca sebanding dengan kejadian secara alami yang diamati pada populasi yang tidak divaksinasi.

Menurut Pangalos, analisis ini dilakukan menggunakan database keamanan global AstraZeneca, yang mencatat semua efek samping yang dilaporkan secara spontan dari penggunaan obat-obatan dan vaksinnya di dunia nyata, di seluruh dunia.

Kejadian TTS yang dilaporkan secara global dimasukkan hingga tanggal batas 30 April, yang terjadi dalam kurun waktu 14 hari setelah pemberian dosis pertama atau kedua Vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Hasil analisis ini sejalan dengan laporan terbaru dalam Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Yellow Card Report, sistem yang digunakan Inggris untuk mengumpulkan dan memantau informasi tentang masalah keamanan, yang juga menunjukkan tingkat TTS yang rendah setelah dosis kedua.

Tidak ada faktor risiko spesifik atau penyebab pasti TTS setelah vaksinasi Covid-19 yang telah teridentifikasi, dan AstraZeneca terus melakukan dan mendukung investigasi yang sedang berlangsung tentang kemungkinan mekanismenya.

Baca Juga: Peneliti Berani Bongkar Fakta Vaksin AstraZeneca yang Sebenarnya, Singgung Keampuhannya Lawan Virus Corona

Selain itu, menurutnya, peristiwa yang sangat langka ini dapat dihindari, jika gejala segera diidentifikasi dan diobati dengan tepat.

"Hasil ini mendukung pemberian dua dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca sesuai dengan yang telah diindikasikan, kecuali apabila terjadi TTS setelah pemberian dosis pertama," kata Pangalos dalam keterengan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (2/8/2021).

"Vaksin Covid-19 AstraZeneca dapat membantu memberikan perlindungan terhadap Covid-19, termasuk terhadap varian baru yang kini sedang meningkat," imbuhnya.

Nah, itu dia Moms penjelasan vaksin AstraZeneca apakah aman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Vaksin AstraZeneca Tak Terbukti Memicu Peningkatan Kasus Pembekuan Darah".