Mitos vs Fakta Kehamilan, Mewarnai Rambut Saat Hamil Disebut Bisa Bahayakan Janin, Benarkah?

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 7 Agustus 2021 | 15:45 WIB
Mitos vs fakta kehamilan, benarkah mewarnai rambut saat hamil bisa bahayakan janin? (pixabay)

Nakita.id - Moms pasti pernah mendengar berbagai macam mitos vs fakta kehamilan.

Salah satunya mengenai larangan mengecat rambut ketika hamil dan menyusui.

Tapi benarkah saat Moms hamil dan menyusui tidak diperbolehkan mewarnai rambut karena bisa membahayakan janin?

Sebagai orang tua, Moms pasti ingin si Kecil tumbuh sehat dan optimal.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Terjawab, Ternyata Ibu Hamil Boleh Menyusui dengan Syarat dan Tips Seperti Ini

Itu sebabnya, kebiasaan baik harus dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan.

Moms harus menjaga kesehatan, mencukupi kebutuhan nutrisi serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.

Tapi, apakah Moms juga tidak boleh mewarnai rambut karena dikhawatirkan zat kimianya berpengaruh pada anak?

Melansir dari Huffingtonpost, ternyata menurut ahli mewarnai rambut dinilai tidak membahayakan kesehatan janin.

Pasalnya, konsentrasi bahan kimia dalam perwarna rambut terhitung rendah.

"Itu (cat rambut) tidak bersentuhan dengan kulit dalam waktu yang cukup lama untuk terserap dalam aliran darah dan berbahaya untuk janin yang sedang tumbuh," ujar Dr. Angela Lamb, direktur Westside Mount Sinai Dermatology Faculty Practice di New York City.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Dilarang Naik Motor Agar Tak Keguguran, Benarkah?

Dr. Jennifer MacGregor, dokter kulit bersertifikat di Union Square Laser Dermatology di New York pun menambahkan pernyataan tersebut.

"Kulit kepala pada umumnya menyerap sedikit pewarna, tetapi luka atau goresan dapat meningkatkan penyerapan tersebut," ujarnya.

Selanjutnya, beberapa artikel merekomendasikan, perempuan yang ingin mewarnai rambut sebaiknya dilakukan setelah trimester pertama.

Sebab di trimester itulah organ janin sedang dibentuk.

Menjawab hal itu, Dr. Cynthia Gyamfi Bannerman, Ellen Jacobson Levine, dan Eugene Jacobson, Professor Kesehatan Wanita dalam kebidanan dan ginekologi di Colombia University Medical Center mematahkan pernyataan itu.

"Jika kalian ingin menjadi ultra-konservatif untuk situasi apa pun, paparan terhadap obat-obatan dengan menunggu hingga setelah trimester pertama adalah sesuatu yang dapat dilakukan," ujar mereka.

"Namun, tidak ada alasan dari konsesus ahli untuk melakukan hal itu," tambahnya.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Dilarang Naik Motor Agar Tak Keguguran, Benarkah?

Permasalahan utama mewarnai rambut saat hamil sebenarnya ialah apakah ada iritasi atau reaksi alergi yang potensial dari produk yang digunakan.

Namun menurut beberapa dokter ahli tersebut, tidak ada cukup bukti atau penelitian yang menyatakan bahwa mewarnai rambut selama kehamilan dapat membahayakan janin.

Meskipun ada beberapa penelitian yang pernah menghubungkan penggunaan pewarna rambut dengan risiko kanker tertentu, tetapi ada pula penelitian yang tidak menemukan asosiasi sama sekali.

"Jika ada kemungkinan bahwa zat kimia yang berpotensi beracun atau karsinogenik dapat mencapai janin yang sedang tumbuh, maka tidak ada yang akan melakukan penelitian untuk menemukan tingkat aman dan berisiko berbahaya bahkan pada satu janin," pungkasnya.