Mitos vs Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Dilarang Minum Teh?

By Kirana Riyantika, Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Jadi mitos vs fakta kehamilan, benarkah ibu hamil dilarang minum teh? Ini jawabannya. (Pexels.com/Ahmed Akacha)

Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan selalu menarik untuk dibahas.

Biasanya, di kalangan masyarakat beredar pantangan atau anjuran seputar kehamilan yang perlu dicari tahu kebenarannya apakah fakta atau mitos belaka.

Salah satu mitos vs fakta yang diyakini adalah pantangan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi teh.

Banyak yang meyakini bahwa mengonsumsi teh bisa menyebabkan dampak buruk janin.

Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya

Lalu, bagaimana kebenarannya?

Melansir dari Heart, memang benar bahwa ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi teh.

Hal ini lantaran teh mengandung senyawa kafein.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Profesor Jack James menunjukkan bahwa kafein dalam jumlah berapa pun berisiko bagi janin.

Studi ini menemukan bahwa minum kafein saat hamil memiliki hubungan dengan peningkatan risiko keguguran, lahir mati, berat badan lahir rendah, dan leukemia.

Profesor Jack James menganalisis 48 penelitian selama 20 tahun terakhir seputar dampak kafein terhadap ibu hamil.

Hasilnya menunjukkan bahwa sejumlah kafein dapat membahayakan bayi.

Studi ini menemukan bahwa bahkan 200 mg kafein bisa meningkatkan risiko keguguran sebesar 28 persen.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Pantangan Besar bagi Ibu Hamil Potong Rambut karena Bisa Sebabkan Bayi Cacat, Benarkah?

Sedangkan, kemungkinan mengalami kelahiran mati karena mengonsumsi 200 mg kafein sekitar 38 persen.

Namun, profesional kesehatan lainnya tidak sepenuhnya setuju dengan pendapat profesor.

Dr Daghni Rajasingham, dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, berpendapat penelitian dari profesor James jadi menambah banyak bukti berupa anjuran untuk membatasi kafein selama hamil.

Menurut Dr Daghni, ibu hamil tak perlu sepenuhnya menghilangkan kafein dalam daftar menunya.

“Tetapi wanita hamil tidak perlu sepenuhnya menghilangkan kafein, seperti yang disarankan oleh makalah ini," menurut Dr Daghni.

Menurut Dr Daghni, ibu hamil masih boleh mengonsumsi teh asalkan tidak lebih dari dua cangkir dalam sehari.

Melansir dari Healthline.com, kafein dapat dengan mudah melewati plasenta, dan hati bayi yang belum matang mengalami kesulitan untuk memecahnya.

Dengan demikian, bayi lebih mungkin mengalami efek samping dari jumlah kafein yang dianggap aman untuk orang dewasa.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Tidak Boleh Membersihkan Rumah Pakai Produk Pembersih karena Mengandung Zat Berbahaya, Benarkah?

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar terlalu banyak kafein selama kehamilan mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah atau cacat lahir.

Namun, ditemukan bahwa genetika dari ibu hamil memiliki peran besar terhadap dampak buruk dari kafein.

Ibu hamil yang sensitif kafein bisa berisiko lebih tinggi menerima dampak buruk dari kafein dibandingkan ibu hamil yang tahan dengan kafein.