Banyak yang Tertipu Mentah-mentah, Ahli Langsung Angkat Bicara Usai Heboh Air Keran Saat Dites Pakai Rapid Test Antigen Hasilnya Positif

By Riska Yulyana Damayanti, Kamis, 12 Agustus 2021 | 11:16 WIB
Ilustras tes rapid antigen (Pixabay.com/ ThorstenF)

Nakita.id - Waduh, sempat beredar video seorang pria yang meneteskan air keran pada alat tes Covid-19 lalu hasilnya positif.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria mengambil air keran menggunakan botol.

Setelahnya, air tersebut dituangkan sedikit demi sedikit ke tutup botol.

Air dari tutup botol tersebut setelahlahnya dituangkan ke alat rapid test antigen.

Setelah menunggu, terlihat alat menunjukkan hasil yang positif.

Baca Juga: Korban Hoaks Memang Nyata, Satu Keluarga Bernasib Seperti Ini Usai Ogah Suntik Vaksin Covid-19

Dilansir kanal YouTube Tribunnews (26/7/2021), pria tersebut menyarankan untuk tidak lagi melakukan tes Covid-19 karena ia menyebut adanya kebohongan.

Melansir dari Kompas.com (6/7/2021), Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman pernah angkat bicara terkait isu tersebut.

Ia langsung menegaskan bahwa isu yang beredar tersebut hanyalah hoaks.

"Ini hoaks ya," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Covid-19 tidak menular melalui air tapi udara.

Sehingga pada air virus tersebut tidak akan terdeteksi.

Menurutnya, air keran memiliki tingkat pH tertentu.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Moms Jangan Lagi Percaya Jika Mendengar 4 Hal Tentang Kesuburan Ini

pH inilah yang bisa membuat alat rapid test antigen tidak berfungsi sehingga hasilnya invalid.

"Ketika yang dites adalah air keran, pH-nya akan terganggu dan merusak antibodi yang ada di film-nya itu. Akhirnya hasilnya menjadi invalid, bisa jadi positif," imbuhnya.

Dia menggarisbawahi ketika yang diuji adalah air keran misalnya justru bisa menyebabkan alat tes rusak.

Hasil positif yang terlihat dalam beberapa detik juga tidak valid.

"Uji coba ke mana-mana ya bisa aja, tapi rusak alatnya. Bukan positif, tapi rusak alatnya," tegasnya.

Pendapat lain dari ahli patologi klinis dari RSA UNS Surakarta, dr. Tonang Dwi Ardyanto mengatakan bahwa isu tersebut merupakan hoaks yang berulang.

Sebelumnya sempat beredar video sambal cireng yang diteteskan pada alat rapid test antigen dan hasilnya positif.

Baca Juga: Ini Dia 3 Rekomendasi Untuk Memerangi Hoaks Tentang Menyusui Selama Pandemi Menurut Ahli

Kejadian air keran tersebut sama dengan kejadian sambal cireng yang sebelumnya sempat viral.

Tonang mengatakan itu adalah contoh penggunaan alat tes yang tidak pada tempatnya.

Sebelumnya, dia menjelaskan hasil positif pada alat rapid test antigen bisa muncul akibat adanya kandungan pH atau derajat keasaman yang dideteksi oleh alat.

"Sampel yang pas, seperti swab, (jika) sudah diukur pada pH yang tepat (sesuai) tersebut, maka kit bekerja secara seharusnya. Tapi bila kita berikan sampel di luar pH tersebut, maka alat akan rusak. Akibatnya seolah-olah positif," papar dia.