Ketahui Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Oleh Orangtua Saat Bicarakan Cita-cita Dengan Anak Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

By Gabriela Stefani, Jumat, 13 Agustus 2021 | 13:24 WIB
Kesalahan orangtua saat bicarakan cita-cita dengan anak (pixabay)

Nakita.id - Cita-cita menjadi salah satu pembicaraan dengan anak yang cukup menyenangkan.

Pasalnya dengan membicarakan cita-cita dengan anak, orangtua jadi bisa membayangkan masa depan Si Kecil.

Umumnya seiring pertumbuhan Si Kecil, cita-citanya bisa berubah-ubah.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Beginilah Ciri-ciri Anak Alami Learning Loss yang Harus Diwaspadai Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

Mulai dari ingin menjadi pahlawan kesukaannya seperti iron man dan lain sebagainya hingga profesi dokter.

Dalam acara kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id, David Togatorop, Editor In Chief Nakita.id memaparkan ternyata ada banyak pengaruh yang membaut anak memilih cita-citanya.

David menjelaskan bahwa latar belakang orangtua bisa membuat anak memilih profesi yang sama sebagai cita-citanya.

Selain itu, dari lingkungan seperti tontonan atau role model bisa menentukan cita-cita yang dipilihnya.

Tetapi di samping itu semua, sebagai orangtua Moms dan Dads penting untuk menjelaskan apa itu sebenarnya cita-cita.

David menekankan bahwa saat menjelaskan perihal cita-cita, Moms dan Dads tidak boleh mengotak-kotakan berdasarkan profesi saja.

"Kadang di masa depan si anak kelak gak semua yang dilakukan dia ada kategori profesinya. Ada profesi ada yang namanya bekerja," jelas David.

Baca Juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan Orangtua Ketika Mengasah Minat dan Bakat Anak Versi Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Kalau bekerja artinya anak melakukan sesuatu untuk mendapatkan uang, sementara profesi merupakan bagian dari bekerja.

Dengan begitu penting untuk orangtua menjelaskan saja bagaimana pekerjaan tersebut.

David menyebutkan bahwa usia 2-3 tahun bisa menjadi waktu yang tepat untuk orangtua mulai membicarakan cita-cita dengan anak.

Kemudian saat anak dalam usia sekolah, Moms dan Dads bisa mengajaknya untuk bermain peran sesuai dengan cita-cita yang diiinginkannya.

Tetapi perlu diingat bahwa ketika anak sudah memilih cita-cita yang diinginkan, maka jangan jadikan hal itu jadi target profesi di masa depannya.

"Itu akan membatasi anak mengeksplor profesi lain biarkan anak punya kesempatan mempelajari hal lain yang cocok buat dirinya," jelas David.

Terkadang orangtua jadi memaksakan anak untuk terus mengarah ke cita-cita yang diinginkannya.

Dan tanpa sadar orangtua memberikan fasilitas seperti kegiatan mendukung minat bakatnya terlalu berlebih.

Baca Juga: Sebenarnya di Usia Berapa Orangtua Bisa Mengetahui Minat dan Bakat Anak? Begini Penjelasannya Menurut Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Cukup untuk Moms memberikan kegiatan dalam dukung cita-citanya tersebut sebanyak 2 kali dalam seminggu agar Si Kecil bisa lebih fokus.

Pasalnya kalau orangtua terlalu memaksakan, maka Si Kecil bisa jenuh.

Padahal wajar untuk anak memiliki cita-cita yang berubah-ubah seiring pertumbuhan usianya.

Dan janganlah menutup kemungkinan untuk anak berganti cita-cita di masa tumbuh kembangnya.