Mitos VS Fakta Kehamilan: Ibu Hamil yang Mencapai Puncak Kenikmatan Saat Bercinta Bisa Meningkatkan Risiko Kelahiran Prematur, Benarkah?

By Kirana Riyantika, Minggu, 15 Agustus 2021 | 15:45 WIB
Jadi mitos vs fakta kehamilan, benarkah ibu hamil dilarang alami puncak kenikmatan supaya tidak melahirkan bayi prematur? (Pexels/Sabel Blanco)

Nakita.id - Banyak mitos vs fakta seputar kehamilan di kalangan masyarakat yang perlu dicari tahu kebenarannya.

Di kalangan masyarakat terdapat beberapa pantangan bagi ibu hamil yang kerap dipertanyakan aapakah hal tersebut merupakan mitos atau fakta.

Salah satu pantangan yang jadi mitos vs fakta kehamilan dan dipercaya masyarakat hingga kini adalah larangan untuk merasakan puncak kenikmatan saat bercinta atau orgasme bagi ibu hamil.

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Muda Dilarang Minum Air Kelapa Muda karena Keras, Benarkah?

Sebab, banyak yang percaya orgasme bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Saat perempuan mengalami puncak kenikmatan saat bercinta, tubuh mengeluarkan hormon oksitosin.

Hormon oksitosin ini menyebabkan rahim berkontraksi.

Beberapa ibu hamil mengalami kram perut setelah mengalami orgasme.

Apakah benar orgasme berbahaya untuk ibu hamil?

Ibu hamil cenderung lebih mudah mengalami orgasme karena daerah organ kewanitaan dan panggul lebih banyak mengeluarkan darah.

Ini menyebabkan area genital lebih sensitif daripada sebelum hamil.

Melansir Parents, ternyata umumnya ibu hamil yang mengalami puncak kenikmatan saat bercinta tidak berefek buruk terhadap kandungan Moms.

Orgasme tidak memberikan efek berbahaya bagi bayi.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Sederet Mitos Keguguran yang Paling Ditakuti Ibu Hamil, Ternyata Ini Faktanya

Meski rahim mengalami kontraksi hingga kram saat orgasme, janin hanya merasakan seperti pijatan kecil.

Melansir Healthline, Moms hamil yang mengalami orgasme mendapat manfaat dari hormon yang dilepaskan.

Hormon yang keluar saat orgasme bisa membuat merasa tenang serta bisa meningkatkan aliran darah kardiovaskular.

Hal tersebut juga memberikan manfaat bagi janin yang Moms kandung.

Ketika berhubungan intim selama kehamilan, utamakan kenyamanan Moms.

Usahakan menghindari tekanan dari perut.

Seorang terapis seks klinis yang bernama Holly Richmond mengungkapkan usia kehamilan yang paling banyak mendapatkan kepuasan berhubungan badan.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Bumil Sebaiknya Menghindari 4 Makanan Ini Demi Kehamilan Aman dan Lancar

"Biasanya trimester kedua adalah titik emas ibu hamil dalam berhubungan intim," beber Holly Richmond.

Namun, para ahli memperingatkan ibu hamil yang memiliki risiko persalinan prematur atau memiliki komplikasi kehamilan tertentu tidak melakukan hubungan intim dulu.

Para Moms juga dilarang keras berhubungan intim saat ketuban sudah pecah.

Sebab, bila ketuban sudah pecah maka segala sesuatu yang dimasukkan ke organ kewanitaan bisa menyebarkan bakteri yang berbahaya untuk janin.