Nakita.id - Menyusui menjadi aktivitas yang akan Moms lakukan setelah melahirkan hingga 2 tahun ke depan.
Pasalnya di 6 bulan pertama kelahiran Si Kecil, ASI menjadi satu-satunya asupan nutrisi dan gizi yang didapatkan oleh bayi.
Memasuki usia 6 bulan ke atas, akan ada makanan pendamping yang diberikan bersamaan dengan ASI.
Tetapi terkadang ditemukan kondisi ibu menyusui sambil melakukan aktivitas lainnya.
Seperti menyusui sambil berbincang dengan anggota keluarga yang lain.
Atau bahkan menyusui sambil sibuk bekerja mengingat sedang WFH.
Kebiasaan menyusui sambil bekerja ini disoroti oleh dokter laktasi dr. Ameetha Drupadi, CIMI dalam wawancara bersama Nakita.id.
dr. Ameetha menjelaskan bahwa proses menyusui merupakan bentuk kasih sayang antara Moms dan Si Kecil.
Selain itu, menyusui juga merupakan hubungan cinta sekaligus membangun ikatan batin antara Moms dan Si Kecil.
Dengan begitu menyusui sambil melakukan aktivitas tidak dianjurkan oleh dr. Ameetha.
"Usahakan kita harus fokus ketika menyusui tidak sambil disambi," jelas dokter yang praktik di klinik Primecare Panglima Polim.
dr. Ameetha menjelaskan bahwa bayi akan merasa lebih dicintai saat disusui oleh Moms dengan diperhatikan secara penuh.
"Buat para ibu ketika menyusui bayi jangan sambil bekerja atau beraktifitas lain supaya bayi merasa lebih dicintai oleh ibu," jelas dokter laktasi yang juga praktik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
dr. Ameetha menjelaskan justru saat menyusui ibu menjadi bisa rileks hingga mengantuk.
Dengan begitu, penting untuk Moms menaruh perhatian penuh saat menyusui Si Kecil demi menanamkan ikatan batin dan rasa cinta.
Seperti Moms tahu bahwa saat melakukan pekerjaan Moms akan fokus dan bisa stres karena memikirkan pekerjaan.
Perlu diketahui bahwa stres bisa membuat hormon oksitosin menjadi tidak bekerja dengan optimal.
Dampaknya produksi ASI menjadi tidak maksimal.
Padahal hormon oksitosin ini berguna untuk melancarkan ASI.
Dan hormon oksitosin ini bisa bekerja dengan optimal saat kondisi ibu menyusui sedang senang.