Tolong Stop Kebiasaan Buang Air Kecil Sambil Mandi, Ternyata Masalah-masalah Ini Bisa Muncul

By Gabriela Stefani, Kamis, 19 Agustus 2021 | 16:56 WIB
masalah yang bisa muncul kalau buang air kecil sambil mandi (Freepik)

Nakita.id - Saat mandi, tidak sedikit orang yang malas ke toilet untuk buang air kecil.

Alhasil sambil mandi, terkadang seseorang sambil buang air kecil, apalagi saat mandi dengan pancuran.

Hal ini terlihat sangatlah sepele, tetapi ternyata bisa dilakukan terutama kaum wanita.

Baca Juga: Tolong Stop Menahan Kencing! Jika Moms Nekat Efek Buruk Ini yang Bisa Mengganggu Tubuh

Rupanya ada masalah yang bisa menimpa kalau Moms masih terbiasa buang air kecil sambil mandi.

Hal ini diutarakan oleh seorang terapis dasar panggul Dr. Alicia Jeffrey-Thomas.

Ada 2 alasan yang menyebabkan kebiasaan buang air kecil saat mandi tidak boleh dilakukan lagi.

Mengutip kompas.com dari TikTok dr. Alicia @scrambledjam bahwa alasan utamanya yaitu mengacu pada eksperimen 'Anjing Pavlov'.

Eksperimen tersebut merupakan kondisi anjing yang mengasosiasikan berbagai rangsangan dengan mendapatkan makanan.

Dan di waktu selanjutnya, anjing mengeluarkan air liur hanya dengan mendengar atau melihatnya saja.

Dan manusia mengasosiasikan suara air mengalir dengan kebutuhan untuk buang air kecil.

"Kandung kemih kita bergantung pada sinyal yang didapat, baik dari peregangan dinding kandung kemih saat terisi maupun sinyal dari otak yang memberi tahu kapan harus berkontraksi untuk buang air kecil."

Baca Juga: Sering Kali Tidak Disadari, Berikut Ciri-ciri Hamil dengan Masalah Diabetes Gestasional

"Kita perlu menghindari untuk melatih kandung kemih mengasosiasikan sinyal tertentu dengan keinginan buang air kecil," ujarnya.

Ketika kebiasaan membuang air kecil saat mandi terus dilakukan, seiring waktu buang air kecil akan terpicu dengan suara air mengalir lainnya seperti buka keran saat cuci piring atau tangan.

"Bagi sebagian orang, hal ini mungkin hanya sedikit mengganggu. Tapi, bagi orang-orang dengan segala jenis disfungsi dasar panggul, ini dapat berkontribusi pada inkontinensia mendesak (atau buang air kecil ketika kita sekadar memiliki keinginan untuk menggunakan kamar kecil)," tambahnya.

Dan alasan kedua yaitu untuk wanita karena otot panggul tidak dapat sepenuhnya mengendur pada wanita saat berdiri.

Hal ini bisa menyebabkan masalah dalam jangka panjang.

"Dari perspektif dasar panggul, posisi untuk buang air kecil di bawah pancuran tidak kondusif untuk relaksasi dasar panggul."

"Tubuh pria memiliki prostat untuk mendukung kandung kemih, yang membuat mereka akan baik-baik saja jika berdiri untuk buang air kecil. Tapi wanita tidak memiliki tingkat dukungan yang sama untuk kandung kemih mereka," jelasnya.

Agar bisa menahan untuk tidak buang air kecil di celana pada waktu yang tidak tepat (kontinensia), dasar panggul pada umumnya harus tetap berkontraksi dalam posisi berdiri.

Jadi, buang air kecil dalam posisi berdiri membuat seseorang melewati mekanisme normal itu. Yang pada akhirnya bisa membawa masalah jangka panjang.

Baca Juga: Lebih Ramah Kantong, Siapa Sangka Pakai Cuka Putih dan Baking Soda Bisa Hilangkan Bau Pesing di Kloset, Ini Cara Mudahnya!

Jeffrey-Thomas mencontohkan kasus lain, ketika kita secara rutin buang air kecil untuk "berjaga-jaga". Namun, kebiasaan itu pada dasarnya mendorong kandung kemih untuk mengosongkan diri pada tingkat yang jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan.

Kondisi itu mirip dengan buang air kecil di bawah pancuran, di mana otot-otot tidak rileks dan mekanisme kontinensia harus didorong lagi dan dikacaukan.

Ini mungkin tampak seperti masalah sederhana, tapi bisa menumpuk seiring waktu.

Jeffrey-Thomas pun mengatakan dirinya banyak mengurus pasien dengan masalah inkontinensia.

"Jika mereka tahu bagaimana mencegah rasa malu dan frustrasi terkait dengan masalah ini, mereka pasti ingin mengembalikan waktu agar tidak mengalaminya," kata dia.