Ketahui Panduan Menyusui Saat Positif Covid-19 Mulai Dari Menyusui Langsung Hingga Kebutuhan Donor ASI Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

By Gabriela Stefani, Jumat, 20 Agustus 2021 | 17:09 WIB
Panduan menyusui saat positif covid-19 (Pixabay)

Nakita.id - Pandemi covid-19 membuat banyak orang khawatir, termasuk ibu menyusui.

Banyak ibu menyusui yang khawatir akan terhenti pemberian ASI kepada bayi kalau sewaktu-waktu terpapar covid-19.

Kemudian ibu menyusui juga khawatir bisa menularkan virus corona melalui ASInya.

Dalam Kolaborasi Sonora Parenting bersama Nakita.id, dokter laktasi dr. Ameetha Drupadi, CIMI menjelaskan bahwa ternyata virus corona tidak bisa tertular melalui ASI.

Malah ASI bisa menyalurkan antibodi Moms kepada bayi.

Baca Juga: Beginilah Cara Tepat Dukung Cita-cita Anak Demi Masa Depan Cerah Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

"Ketika ibunya terkonfirmasi positif covid-19 justru bayi terlindungi dari ASI yang diminumnya," jelas dr. Ameetha.

Bahkan dr. Ameetha menjelaskan bahwa ibu menyusui yang positif covid-19 masih bisa memberikan ASI secara langsung kepada bayi melalui payudara.

Hanya saja ada panduan menyusui untuk ibu positif covid-19 yang perlu Moms ikuti.

dr. Ameetha membagikan panduan menyusui saat ibu positif covid-19 agar tetap aman.

Perlu diingat bahwa ASI tidak akan menularkan virus corona, tetapi droplet dari Moms saat batuk dan bersin bisa menularkan virus corona sehingga perlu keamanan juga selama menyusui.

1. Panduan menyusui secara langsung saat positif covid-19

Saat ibu menyusui positif covid-19 dan menyusui langsung, ketatkanlah protokol kesehatan saat memberikan ASI secara langsung.

"Menggunakan masker, diganti berkala maskernya kalau mulai lembab, cuci tangan jangan lupa, disinfektan tempat-tempat atau daerah yang untuk menyusui," jelas dr. Ameetha.

Seperti kursi yang diduduki selama menyusui ataupun meja.

dr. Ameetha juga menyarankan untuk ibu menyusui lebih sering mengganti bajunya terutama saat ingin menggendong Si Kecil.

Pastikan bayi menyusu hingga seluruh areola Moms masuk ke mulut bayi sebagai bentuk pelekatan yang baik agar aliran ASI tetap deras.

Baca Juga: Kenapa Virus Covid-19 Memiliki Pengaruh Terhadap Kesuburan Pria? Ini Penjelasannya Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

2. Panduan menyusui melalui ASI perah saat positif covid-19

Kalau Moms memiliki gejala lebih berat dan tidak sanggup untuk menyusui secara langsung, maka memberikan ASI perah bisa menjadi solusinya.

"Paling utama adalah sang ibu tetap boleh menyusui bayinya. Namun dilihat lagi kondisi tadi jika ibunya kondisi berat sehingga tidak bisa beraktifitas bisa diberikan ASI perah yang ada di kulkas," jelas dr. Ameetha.

Tentukan salah satu anggota keluarga atau pengasuh dengan kondisi sehat untuk memberikan ASI perah kepada bayi.

Tetapi dr. Ameetha meminta perlu dilakukan protokol kesehatan yang ketat baik Moms saat memerahnya ataupun pengasuh yang memberikan ASI perah kepada bayi.

Untuk menjaga produksi ASI tetap lancar dan banyak, seringlah memompa untuk mengosongkan payudara.

3. Panduan menyusui menggunakan donor ASI

Kalau ibu menyusui tidak sanggup untuk memerah ASInya, maka donor ASI bisa menjadi pilihannya tetapi tentu saja ada syarat yang perlu dipenuhi.

"Tentu donor ASI ini yang perlu diperhatikan adalah kesehatan Momsnya. Kalau kita meminta donor, cari ibu pendonor yang kualitas kesehatannya sudah terjamin," jelasnya

Pastikan pendonor ASI memiliki hasil laboratorium yang baik dan tidak memiliki riwayat penyakit menular.

Baca Juga: Ternyata Virus Corona Bisa Menurunkan Kesuburan Pria, Dokter Sarankan Dads Lakukan Ini Usai Sembuh Dari Covid-19 Versi Sonora Parenting dan Nakita.id

Kalau sudah mendapatkannya, dr. Ameetha menyarankan untuk melakukan pasturisasi sederhana di rumah untuk membunuh virusnya.

Sesampainya di rumah kantung asi dari pendonor, masukkan ASI donor ke dalam gelas kaca dan taruhlah gelas kaca tersebut ke dalam panci yang berisikan air.

Panaskan hingga mendidih kemudian matikan dan diamkan selama 20 menit sebelum memberikan.

"Selama 20 menit ASI akan mati kalau ada penyakit ataupun virus ataupun bakteri. Jadi kita bisa melakukan pasturisasi di rumah itu penting," jelas dr. Ameetha.