Keterlambatan bicara pada anak menjadi tanda bahaya atau red flag bagi para orangtua.
Melansir MottChildren keterlambatan bicara mencakup masalah dalam memahami, mendengar, dan membaca suatu kata-kata.
Beberapa anak akan mengalami keterlambatan dalam bicara dan juga berbahasa.
Baca Juga: Trik Mencegah Bayi Muntah ASI, Tidak Hanya dengan Membuat Si Kecil Bersendawa
Tanda bahaya untuk keterlambatan bicara dapat dilihat ketika Si Kecil tidak mengoceh hingga usianya menginjak 9 bulan.
Anak yang terlambat bicara juga bisa Moms rasakan ketika anak tidak pernah melontarkan kata-kata pertamanya hingga usia 15 bulan.
Terkadang, anak juga tidak akan menunjukkan minat ketika Moms mengajaknya untuk berkomunikasi.
Anak yang terlambat bicara juga ditandai dengan tidak adanya pertambahan kata yang digunakan selama 24 bulan.
Si Kecil yang terlambat bicara tentu saja akan membuat para orangtua memiliki kekhawatiran mengenai tumbuh kembangnya.
Terlambat bicara dapat memengaruhi hal lainnya, seperti memicu timbulnya air liur yang berlebihan.
Si Kecil pun akan merasa kesulitan ketika mengisap, mengunyah, atau menelan makanan.
Terlambat bicara membuat anak gagap, yang tak jarang menjadikan anak merasa malu, bahkan frustasi ketika bertemu dengan teman sebayanya.
Red flag juga perlu diperhatikan ketika anak tidak bereaksi ketika mendengar suara keras.
Para orangtua perlu menyikapi red flag ini dengan lebih serius
Bila memungkinkan, segera untuk melakukan konsultasi kepada dokter anak yang Moms dan Dads percayai.