Ketahui Penyebab ASI Sedikit dan Cara Memperbanyak ASI yang Tepat Selain Berburu Makanan Pelancar ASI

By Gabriela Stefani, Selasa, 24 Agustus 2021 | 18:15 WIB
Penyebab ASI sedikit dan cara mengatasinya (Nakita.id)

Nakita.id - Salah satu permasalahan yang kerap dialami saat menyusui adalah menurunnya produksi ASI.

Ketika produksi ASI mulai menurun, Moms pasti sibuk mencari berbagai cara untuk meningkatkannya.

Pasalnya, Si Kecil membutuhkan ASI hingga usianya menginjak 2 tahun.

Bahkan, di 6 bulan pertama kehidupannya, ASI menjadi satu-satunya sumber makanannya.

Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya

Salah satu cara yang paling sering dilakukan ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, yaitu mencari makanan yang bisa memperbanyak ASI.

Moms mungkin akan makan daun katup atau makan dalam porsi yang banyak.

Padahal, untuk meningkatkan produksi ASI tidak semata-mata dari makanan saja lo, Moms.

Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dokter sekaligus konselor laktasi, dr. Ameetha Drupadi, CIMI menjelaskan penyebab menurunnya produksi ASI dan cara meningkatkannya kembali.

Sebelum sibuk cari tahu cara memperbanyak ASI, penting untuk mengetahui dulu apa yang membuat produksi ASI menurun.

Dengan mengetahuinya, Moms tidak akan mengulang kesalahan yang sama sehingga masalah turunnya produksi ASI bisa dicegah.

dr. Ameetha menjelaskan bahwa ada beberapa penyebab menurunnya produksi ASI seperti posisi dan pelekatan yang salah saat menyusui.

Baca Juga: 9 Mitos dan Fakta Menyusui yang Wajib Moms Tahu Kebenarannya, Mulai dari Perihal Payudara Kecil Hingga Warna ASI

"Bayi sudah dikenalkan dengan botol dot, sehingga kalau menyusu ke payudara tidak maksimal hanya di ujungnya saja dan itu bisa menurunkan produksi ASI," ujar dokter yang berpraktik di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan.

Dari penyebab-penyebab tersebut, kalau Moms yang ingin meningkatkan produksi ASI, maka penting untuk memastikan posisi pelekatan yang benar.

"Yang nomor 1 adalah proses dan posisi pelekatanya mesti benar karena di dalam payudara ibu di dalamnya itu ada gudangnya ASI," ungkap dr. Ameetha.

Dan saluran ASI ini terdapat di areola, sehingga penting untuk bayi menyusu hingga areola.

"Jadi, tidak hanya puting tetapi sampai areola supaya dia bisa mengosongkan si kantong ASI. Di kantong ASI saluran ini banyak saraf-saraf yang bisa merangsang produksi ASI. Maka dari itu, ketika menyusui pelekatan menentukan sekali," jelas dr. Ameetha.

Dengan menyusu hingga areola, bisa merangsang produksi ASI menjadi lebih banyak.

"Sesering mungkin ASI disusui supaya si areola ini akan terangsang terus keluar produksi ASI semakin sering diisap semakin banyak," jelas dr. Ameetha.

Kemudian, janganlah memulai memerah ASI pada 1 bulan pertama setelah persalinan.

Baca Juga: Tidak Disadari, Ternyata Berikut Beberapa Efek Samping Bayi Lebih Memilih Menyusui Satu Sisi

"Di bulan pertama melahirkan, diusahakan jangan pumping dulu supaya anak bisa menyusu dulu. Jadi, supaya ASI-nya makin banyak, anak belajar menyusu langsung dulu," ucap dr. Ameetha.

Untuk memerah ASI, bisa dilakukan 1 bulan sebelum Moms masuk bekerja.

Tetapi, kalau Moms tidak harus pergi ke kantor untuk bekerja, maka dr. Ameetha lebih menyarankan untuk memberikan ASI secara langsung ke payudara.

"Paling penting tidak boleh stres, karena yang memproduksi ASI ketika ibunya happy, perasaannya happy, senang tidak stres, itu bisa meningkatkan produksi ASI," jelas dokter yang juga berpraktik di Primecare Panglima Polim.