Nakita.id - Keluarga memiliki kedudukan strategis dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal tersebut sudah mencakup pengembangan kemampuan menghadapi tantangan dan mencegah risiko terhadap masalah di sekelilingnya.
Salah satunya adalah dalam peranan orangtua membesarkan anak secara kreatif di era digital saat ini.
Karena memasuki era digital banyak sekali tantangan orangtua dalam membesarkan anak.
Tidak hanya peran Moms saja yang perlu dalam membesarkan anak secara kreatif, tetapi juga Dads perlu andil dalam membesarkan anak.
Lalu, adakah peran Dads dalam membesarkan anak agar bisa menjadi kreatif di era digital?
Diwawancarai Nakita.id pada Selasa (24/8/2021), Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., Psikolog Klinis Anak dan Remaja mengatakan peranan Dads yang perlu ditekankan adalah kesetaraan dalam memberikan pengasuhan.
"Jadi pengasuhan kepada anak harus berupa hasil dari kompromi dari diskusi kesepakatan ayah dan ibu, bukan hanya ibunya saja atau kebalikannya ayahnya saja," kata Gisella.
Menurut Gisella, dalam beberapa penelitian khususnya untuk peran ayah banyak menstimulasi anak-anak terutama anak perempuan.
"Jadi ketika memilih Ayah yang relasi cukup dekat akan membantu si anak mengembangkan sense of achievement dia atau punya keuletan untuk mencapai sesuatu,"
Selain itu, Gisella menambahkan juga bisa menambah kepercayaan dirinya terhadap anak.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya pola asuh yang sehat antara Dads dan Moms.
"Artinya keterlibatan orangtua ini sangat dibutuhkan dengan menggunakan pakem-pakem pengasuhan yang sehat," kata Gisella.
Baca Juga: Ternyata Berikut Tantangan Orangtua dalam Membesarkan Anak Secara Kreatif di Era Digital, Apa Saja?
Walaupun tidak terlalu khusus, tetapi sebagai orangtua harus bisa menyeimbangkan dalam pengasuhan terhadap anak.
"Sudah saya sampaikan juga sebenarnya peran Ayah pun tidak ada yang khusus sebenarnya tinggal disesuaikan dan seimbangkan," ungkap Gisella.
Dalam memibimbing anak menggunakan gadget, sebagai orangtua dan anak harus berkomunikasi satu sama lain.
"Baik bagi orangtua maupun komunikasi yang terjalin antara anak dan orangtua," kata Gisella.
Menurut Gisella, hal tersebut bisa menciptakan hubungan yang sehat antara orangtua dan anak.
"Sama punya standar atau punya aturan yang sama-sama disepakati jadi enggak timpang sebelah atau ada yang belum disepakati," kata Gisella.
"Jadi memang harus banyak komunikasi nih antara ayah, ibu, dan anak," pungkas Gisella.