Nakita.id - Labu siam merupakan salah satu bahan makanan yang disukai banyak orang Indonesia.
Labu siam memiliki bentuk yang cukup unik dan mirip seperti buah pir.
Namun, yang membedakan adalah kulit labu siam memiliki garis, sedangkan buah pir tidak.
Labu siam juga salah satu sayuran yang mengandung banyak air di dalamnya.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Sayuran yang satu ini juga mudah sekali diolah Moms.
Mulai dari dimasak menjadi sayur dengan kuah, direbus biasa, atau dimakan sebagai lalap.
Sama seperti timun, lalap labu siam sering kali membuat sensasi makan lebih nikmat dan meningkatkan nafsu makan.
Bagi kebanyakan anak muda, tentu akan merasa aneh jika harus makan labu siam rebus.
Karena, sejatinya labu siam rebus memiliki rasa yang tawar, Moms.
Meski begitu, makan labu siam rebus setiap hari nyatanya bisa datangkan manfaat baik untuk tubuh, lo.
Bahkan, kabarnya makan labu siam rebus setiap hari bisa cegah berbagai penyakit mematikan.
Baca Juga: Wajah Glowing Tanpa Suntik Vitamin C, Cukup Konsumsi Labu Siam untuk Tingkatkan Kolagen Secara Alami
Melansir dari Tribunnews.com, labu siam merupakan sayuran yang mengandung banyak folat.
Folat yang terkandung dalam labu siam ada sekitar 23 persen.
Selain folat, labu siam juga mengandung banyak vitamin B.
Kandungan folat dan vitamin B akan membantu mengontrol asam amino dalam darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.
Makan labu siam setiap hari pun bisa membantu menstabilkan asam amino dalam darah dan mengurangi risiko terkena penyakit mematikan seperti jantung. Selain folat, dan vitamin B, labu siam juga kaya akan vitamin C.
Baca Juga: MPASI Daging Sapi ala Cynthia Lamusu, Siomay Daging Labu Siam untuk Camilan Si Kecil
Vitamin C juga dikenal sebagai salah satu antioksidan yang kuat dan bisa menjaga sel-sel dari kerusakan.
Antioksidan akan menangkal radikal bebas sehingga tidak memberi dampak buruk pada tubuh.
Dengan antioksidan yang terkandung dalam labu siam, tubuh pun bisa terhindar dari penyakit kanker.