Anti Gagal Malam Ini, Ramuan Obat Kuat Sederhana dari Bawang Putih Ternyata Disebut Bisa Bikin Panas di Atas Ranjang

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 4 September 2021 | 20:00 WIB
Ramuan obat kuat sederhana (Freepik.com)

Nakita.id - Siapa sangka, bawang putih bisa dijadikan ramuan obat sederhana, Dads.

Melansir dari artikel di Nakita Sebelumnya, Moms bisa membuat ramuan obat kuat dari bawang putih dengan memakannya langsung.

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, Dads cukup mengunyah 3-4 siung bawang putih mentah setiap hari.

Pilihan lain Dads bisa mengonsumsinya dengan susu atau madu.

Baca Juga: Bikin Durasi Bercinta Makin Lama Demi Pasangan Puas di Ranjang, Para Pria Wajib Minum Air Rebusan Seledri Sebelum Berhubungan Intim, Begini Cara Buatnya

Hancurkan 1-2 siung bawang putih dan campur dengan 1 sendok teh madu mentah.

Konsumsilah saat perut kosong. Ulangi setiap hari selama tiga sampai empat bulan.

Lalu mengapa bawang putih bisa jadi ramuan obat kuat sederhana?

1. Dapat meningkatkan aliran darah

Melansir dari Healthline.com, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat membantu meningkatkan aliran darah, yang mungkin bermanfaat untuk mengobati masalah seperti disfungsi ereksi pada pria.

Faktanya, beberapa penelitian pada manusia dan hewan telah menemukan bahwa senyawa tertentu yang ditemukan dalam bawang putih dapat meningkatkan aliran darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.

Terlebih lagi, satu penelitian di antara 49 pria yang lebih tua menemukan bahwa obat yang mengandung bahan-bahan seperti ekstrak bawang putih tua, ginseng, dan tanduk beludru meningkatkan fungsi ereksi.

Bawang putih juga dapat meningkatkan kadar oksida nitrat, senyawa yang membantu pembuluh darah melebar untuk meningkatkan aliran darah yang lebih baik. Ini berpotensi membantu meningkatkan fungsi ereksi.

Baca Juga: Terkuak Efek Minum Obat Kuat pada Pria, Ternyata Dads Bisa Rasakan Hal Seperti Ini

Namun, lebih banyak penelitian pada manusia diperlukan untuk mengevaluasi efek bawang putih pada disfungsi ereksi secara khusus.

2. Dapat meningkatkan kesuburan pria

Selain meningkatkan aliran darah, beberapa penelitian menemukan bahwa bawang putih dapat membantu meningkatkan kesuburan pria.

Satu review dari 18 studi menyimpulkan bahwa bawang putih membantu meningkatkan produksi sperma dan meningkatkan kadar testosteron, yang mungkin karena sifat antioksidan.

Dalam penelitian hewan baru-baru ini, S-allyl cysteine, senyawa yang ditemukan dalam bawang putih, meningkatkan produksi testosteron pada tikus.

Penelitian pada hewan lain juga menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih yang sudah tua dapat melindungi dari perubahan produksi sperma dan kadar testosteron yang disebabkan oleh kemoterapi.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana bawang putih dapat mempengaruhi kesuburan pria dan kadar testosteron pada manusia.

3. Bertindak sebagai antioksidan

Antioksidan tidak hanya dapat membantu melindungi terhadap penyakit kronis tetapi juga dapat memainkan peran kunci dalam kesehatan seksual dan kesuburan.

Bawang putih segar dan ekstrak bawang putih tua kaya akan antioksidan dan dapat membantu menetralkan senyawa berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas.

Menurut satu penelitian di antara 100 pria dengan infertilitas , mengonsumsi suplemen antioksidan meningkatkan jumlah sperma.

Menariknya, satu studi pada tikus dengan diabetes menemukan bahwa S-allyl cysteine ​​​​dari bawang putih meningkatkan fungsi ereksi dengan menghalangi pembentukan radikal bebas.

Baca Juga: Dijamin Bikin Ketagihan Nanti Malam, Ahli dan Dokter Boyke Bocorkan Rahasia Obat Kuat Ampuh untuk Tingkatkan Gairah Bercinta

Namun, studi tambahan diperlukan untuk memahami bagaimana antioksidan dalam bawang putih dapat mempengaruhi fungsi seksual dan kesuburan pada manusia.

Menurut beberapa penelitian pada manusia dan hewan, bawang putih dapat meningkatkan fungsi seksual dengan meningkatkan aliran darah dan meningkatkan kesuburan, terutama pada pria.

Namun, penelitian terbatas tersedia pada efek bawang putih pada dorongan seks secara khusus, dan masih belum jelas bagaimana hal itu dapat mempengaruhi fungsi seksual pada wanita.