Nakita - Pada dasarnya, tidak ada aturan khusus mengenai metode parenting atau pola asuh anak yang baik.
Setiap anak tumbuh lingkungan berbeda dan punya macam-macam kepribadian yang unik.
Oleh karena itu, tidak semua metode parenting berhasil untuk mereka.
Namun, di luar sana, Moms mungkin menemukan inspirasi pola asuh anak yang menarik dan mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Berpegang pada tradisi dan budayanya, para orang tua di berbagai negara ini membesarkan anak-anak mereka agar tumbuh disiplin, mandiri, dan percaya diri.
Melansir dari Times of India, berikut 5 pola asuh anak dari berbagai negara di dunia yang bisa kita pelajari.
1. Jepang: Mandiri sejak kecil
Mulai dari usia 6 tahun, anak-anak di Jepang berjalan kaki ke sekolah dan mengerjakan tugas sendiri tanpa pengawasan orang dewasa.
Orangtua Jepang percaya bahwa, sangat penting untuk mengarahkan anak agar menemukan jalannya sendiri, sehingga mereka bisa mandiri.
2. Finlandia: Tidak terobsesi dengan pendidikan anak
Orangtua Finlandia tidak terobsesi dengan pendidikan anak-anaknya.
Mereka mulai menyekolahkan anak saat usianya sudah genap 7 tahun.
Apabila usianya belum matang, dikhawatirkan anak mudah jenuh dan tidak optimal dalam menerima materi.
Meksi begitu, dunia mengakui Finlandia sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik.
Anak-anak di negara ini sering menempati peringkat tertinggi dunia dalam bidang akademik.
3. Cina: Belajar menggunakan toilet sejak usia dini
Para orangtua di Cina melatih anak-anak mereka untuk buang air kecil di toilet sejak usia dini.
Moms dan Dads akan segera memulainya setelah anak-anak mulai bisa berjalan, yakni sekitar usia 2 tahun.
Sebab di Cina, orangtua tidak menyarankan pemakaian popok karena masalah lingkungan.
4. Swedia: Dilarang keras memukul anak
Memukul bukanlah cara yang ideal untuk mendisiplinkan anak.
Sejak tahun 1979, Swedia adalah negara pertama yang melarang para orangtua untuk memukul anaknya.
Memukul anak saat mereka berbuat salah, dianggap berbahaya karena bisa meningkatkan risiko terkait kesehatan mentalnya.
Mengikuti jejak Finlandia, sekitar 52 negara di dunia telah melarang orangtua memberikan hukuman fisik pada anak.
Baca Juga: 16 Tanda Bahwa Orangtua Menerapkan Pola Pengasuhan Tiger Moms Dalam Mengasuh Si Kecil
5. Italia: Tidak menuruti semua kemauan anak
Saat anak-anak mulai tantrum, biasanya Moms dan Dads akan menuruti semua keinginannya agar Si Kecil berhenti menjerit atau menangis.
Sementara para orangtua di Italia, sangat tidak membenarkan prilaku ini.
Jika anak-anak mulai tantrum, mereka akan membiarkannya melakukan apapun dengan bebas.
Para orangtua mengingatkan anaknya bahwa berteriak, menangis, atau berperilaku buruk tidak akan membuat mereka mendapatkan keinginannya.