Mendidik Anak Agar Tekun dan Tidak Mudah Menyerah, Bagaimana Caranya?

By Amallia Putri, Rabu, 8 September 2021 | 20:10 WIB
Anak perlu diajarkan mengenai ketekunan agar pantang menyerah (piqsels)

Mengapa anak-anak merasa ingin menyerah di beberapa kondisi?

Ada beberapa alasan yang mendasari sikap mudah menyerah pada anak.

Menurut Fatherly.com, anak akan cenderung merasa malu karena kegagalannya.

Apabila anak dibiarkan untuk menyerah dari kegagalannya, ia akan cenderung melakukannya di kemudian hari.

Jika anak menyerah satu kali, ia akan menyerah untuk kedua, ketiga kalinya dan seterusnya.

Sebab, anak akan merasa bahwa menyerah adalah jalan keluar instan dari stres yang dihadapinya saat gagal.

Alasan mengapa anak menyerah bisa karena berbagai hal yang terjadi selama ia berproses.

Misalnya, anak tak menunjukkan progressnya sesuai dengan target yang telah disusunnya.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Memaksa, Lakukan Cara Ini Agar Anak Senang Saat Diajak Belajar Membaca

Anak perlu memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses yang perlu dihargai.

Memberi pemahaman bahwa dalam berproses akan sangat wajar merasa kesulitan dan mengalami kegagalan.

Kegagalan yang terus menerus dan menunjukkan tidak adanya progres juga menjadi salah satu faktor utama mengapa anak menyerah.

Sebab, apabila anak dibiarkan untuk mudah menyerah pada hal yang sedang dipelajarinya, ini artinya membiarkan anak mundur dari proses belajar.

Tentu saja Moms dan Dads ingin anak untuk memiliki kemampuan dalam bidang tertentu.

Sehingga, diperlukan bimbingan dari orangtua agar anak bisa menghadapi tantangan di dalam belajar. 

Dengan menghadapi tantangan dan kegagalan selama belajar, mereka akan lebih mudah mencapai kesuksesan walau tak mudah menjalaninya.