Infertilitas pada Pria Juga Penting untuk Diketahui, Simak Faktanya

By Amallia Putri, Sabtu, 11 September 2021 | 14:48 WIB
Penyebab infertilitas pada pria disebabkan oleh ini (freepik)

Nakita.id – Ada beberapa hal yang jadi penyebab sulit hamil yang dialami oleh Moms dan Dads di rumah.

Selama ini, penyebab sulit hamil hanya berfokus pada masalah kesuburan pada perempuan saja.

Namun bisa jadi salah satunya adalah ketidaksuburan yang dialami oleh pria.

Permasalahan ketidaksuburan yang dihadapi oleh pria sama pentingnya dengan ketidaksuburan pada perempuan.

Data mengenai penyebab sulit hamil karena ketidaksuburan antara perempuan dan pria ini perbandingannya sama.

Pada umumnya, 30 persen permasalahan sulit hamil adalah karena ketidaksuburan pria.

Sebanyak 30 persen lainnya karena ketidaksuburan perempuan.

Sedangkan 30 hingga 40 persennya karena kedua belah pihak atau hal-hal yang tak diketahui.

Baca Juga: Perhatian untuk Para Pria! Bersepeda Terlalu Ekstrem Dapat Menganggu Kesuburan Lho

Dilansir dari fertilityfamily.co.uk, 10 hingga 15 persen pria yang tak subur mengalami permasalahan dengan kandungan sperma.

Apa saja penyebab dari ketidaksuburan pria? Menurut WHO, ada tiga alasan ketidaksuburan pada pria.

Pertama, adanya terhalangnya semen saat terjadinya ejakulasi di dalam saluran ejakulasi atau vesikula seminalis.

Kedua, hormon seperti testosterone yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah otak, testis, dan hipotalamus tidak normal.

Testosteron merupakan hormon yang berguna sebagai pembentukan sperma.

Ketiga, sperma tidak dalam kondisi yang baik.

Artinya, sperma yang dihasilkan mengalami bentuk dan gerakan yang tidak normal sehingga berpengaruh pada tingkat kesuburan.

Sperma mampu untuk membuahi telur paling baik adalah pada umur 30 hingga 35 tahun.

Sedangkan kemampuan sperma untuk membuahi akan menurun pada umur 40 tahun dan akan semakin memburuk pada umur 55 tahun.

Bagaimana mengetahui gejala ketidaksuburan yang dialami oleh pria yang menjadi penyebab sulit hamil pada perempuan?

Pada umumnya, gejala ketidaksuburan yang terjadi pada pasangan suami-istri ditandai dengan tidak kunjung dikaruniai anak paling tidak pada satu tahun pertama.

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa hal yang menjadi gejala ketidaksuburan pada pria.

1. Masalah fungsi seksual

Barangkali ada beberapa kondisi yang membuat hasrat seksual menjadi berkurang.

Akibatnya, ada kesulitan untuk melakukan proses ejakulasi atau cairan ejakulasi yang dihasilkan hanya sedikit.

Permasalahan juga bisa ditandai dengan disfungsi ereksi.

Baca Juga: Benarkah Sperma yang Terlalu Encer Jadi Penyebab Susah Hamil?

2. Rasa nyeri di area testis

Dilansir dari Healthline, rasa nyeri pada area testis bisa saja disebabkan karena torsio testis.

Biasanya, rasa nyeri yang bisa menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan juga dibarengi dengan adanya pembengkakan.

Hal ini disebabkan karena buah zakar pernah terpelintir sehingga menyebabkan nyeri.

Apabila ada kerusakan di kedua buah zakar, ada kemungkinan muncul gejala ketidaksuburan.

3. Gangguan pada sperma

Sperma yang dihasilkan kurang dari 15 juta dalam cairan semen per milimeter.

Atau jika dihitung per ejakulasi kurang dari 39 juta.

Beberapa orang juga mengalami azoospermia atau tidak adanya kandungan sperma dalam cairan ejakulasi.

Dilansir dari Cleveland Clinic, sebanyak sepuluh hingga 15 persen pria yang dinyatakan tidak subur mengidap azoospermia.

Ada beberapa alasan seseorang bisa mengalami azoospermia.

Beberapa orang mengalami azoospermia karena saluran yang menghubungan epididymis, vas deferens, dan bagian yang lain tersumbat.

Sehingga sperma yang diproduksi tidak bisa keluar dan menyebabkan cairan ejakulasi tak mengandung sperma.

Tak hanya mengenai jumlah, bentuk dan pergerakan sperma yang terlihat tidak normal juga termasuk sebagai gangguan.

Dilansir dari John Hopkins Medicine, sperma yang tidak matang, memiliki bentuk yang tidak normal dan tidak bisa berenang juga merupakan gejala gangguan pada sperma.

Siapakah yang paling berisiko untuk mengalami ketidaksuburan?

Pria yang memiliki riwayat pembengkakan pada prostat dan infeksi berisiko untuk mengalami ketidaksuburan.

Baca Juga: Inilah Masalah Kesehatan yang Memicu Laki-laki Tidak Subur, Catat!

Akan berisiko juga bagi yang pernah mengalami luka karena torsio testis.

Pubertas telalu dini atau terlambat, genitalia pernah terpapar suhu tinggi, riwayat penderita hernia, dan kriptokismus juga berisiko mengalami infertilitas.

Kriptokismus adalah sebuah kondisi dimana buah zakar tidak berada di tempat yang seharusnya, yaitu kantong testis.

Biasanya hal ini terjadi pada saat masih bayi dan ketika perkembangannya testis berhenti menurun.

Dilansir dari WebMD, seseorang dengan kriptokismus masih tetap punya peluang untuk melahirkan keturunan.

Namun anatomi testis yang dimilikinya menyebabkan kesuburannya jauh di bawah normal.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa mengatasi ketidaksuburan yang terjadi pada pria? 

Tentu saja, ketidaksuburan dalam suami-istri akan menjadi masalah baru karena tidak kunjung dikaruniai momongan.

Namun, ketidaksuburan bisa ditangani dengan berbagai penanganan.

Salah satunya dengan penanganan hormon yang kurang stabil dalam pembentukan sperma.

Menurut John Hopkins Medicine, penanganan terhadap hormon yang kurang stabil adalah dengan pemberian terapi gonadotropin dan antibiotik.

Kedua, operasi merupakan salah satu jalan untuk mengatasi ketidaksuburan pada pria.

Misalnya, operasi dilakukan agar bisa membuat saluran sperma menjadi lebih baik.

Operasi juga bisa untuk menghilangkan varikokel yang menjadi penyebab kualitas sperma selama ini kurang baik.

Varikokel adalah vena di dalam skrotum yang mengalami pembesaran sehingga menahan buah zakar.

Baca Juga: Inilah Penyebab Sperma Mati Alias Necrozoospermia, Sebelum Membuahi

Dilansir dari National Center of Biotechnology Information, diperlukan juga dukungan sosial dari orang di sekitar.

Sebab, pria yang mengalami ketidaksuburan akan cenderung mengalami kesedihan akibat diagnosanya.

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa pria dengan infertilitas akan cenderung membutuhkan dukungan dari keluarga dan teman.

Dukungan dari dokter yang menangani dan ahli kesehatan mental juga sangat dibutuhkan.

Pasangan suami-istri sudah seharusnya saling mendukung satu dengan yang lain untuk memiliki momongan.

Perawatan secara medis sangat diperlukan untuk menangani kasus ketidaksuburan pada pria.

Tak kalah pentingnya, dukungan sosial dari teman dan keluarga juga akan sangat dibutuhkan.