Kolostrum mencegah penyakit kuning
Saat berada di dalam kandungan, bayi akan menelan segala sesuatu.
Kolostrum bertindak sebagai pencahar yang bisa membantu bayi untuk sering buang air besar.
Dengan begitu, bayi akan mengosongkan isi perutnya dalam bentuk kotoran atau tinja berwarna gelap dan lengket.
Ketika bayi sering melakukan buang air besar, maka cara itu bisa mengurangi risiko bayi terkena penyakit kuning.
Sifat pencahar dalam kolostrum membantu bayi untuk mengeluarkan bilirubin dalam kotoran.
Mengandung vitamin dan mineral
Kolostrum menghasilkan karotenoid dan vitamin Ak sehingga menyebabkan air susu memiliki warna kuning yang khas.
Vitamin A berperan penting untuk penglihatan bayi, jika Si Kecil kekurangan vitamin A maka akan menyebabkan kebutaan pada bayi.
Kandungan ini juga menjaga kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuhnya.
Bayi biasanya terlahir dengan cadangan vitamin A yang rendah, maka kolostrumlah yang membantu menutupi defisit.
Kolostrum juga kaya akan mineral, seperti magnesium, yang mendukung jantung dan tulang bayi, serta tembaga dan seng yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Kolostrum membantu tumbuh kembang bayi
Dalam kolostrum mengandung banyak komponen pendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Protein dalam kostrum memiliki jumlah yang sangat tinggi dan relatif rendah laktosa atau kandungan gula dalam susu.
Untuk mendapatkan manfaat kolostrum, Moms perlu melakukan proses menyusui secara langsung.
Baca Juga: ASI Pertama Harus Dibuang Karena Kotor?
Jika dirasa sulit untuk memberikannya langsung, Moms bisa memerah kolostrum menggunakan pompa ASI agar Si Kecil mendapatkan asupan yang baik.
Kolostrum akan matang menjadi ASI, sehingga sama pentingnya untuk selalu memberikan ASI ekslusif pada bayi yang baru lahir.
Pembersihan ASI untuk Si Kecil dilakukan selama 6 bulan ke depan.