Nakita.id - Benarkah kaki bengkak jadi ciri-ciri hamil yang tak sehat?
Bagi Moms hamil perlu mengetahui ciri-ciri hamil yang sehat maupun tak sehat.
Salah satu ciri-ciri hamil yang diduga tak sehat diantaranya saat ibu hamil mengalami kaki bengkak.
Ibu hamil mengalami kaki bengkak biasanya pada trimester ketiga.
Baca Juga: Waspada Moms, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Anemia yang Perlu Diketahui
Melansir msdmanuals.com, kaki bengkak dikarenakan adanya penumpukan cairan di jaringan pada bagian kaki.
Biasanya penumpukan jaringan pada kaki bisa ke pergelangan kaki dan tungkai.
Kondisi kaki bengkak selama kehamilan ini disebut edema.
Sebenarnya, tak hanya kaki, penumpukan cairan jaringan ini bisa terjadi di wajah dan tangan.
Kabar baiknya, penumpukan cairan yang menyebabkan kaki bengkak adalah hal normal. Jadi kaki bengkak umumnya bukan merupakan ciri-ciri hamil yang tak sehat.
Cairan menumpuk selama kehamilan karena kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak hormon aldosteron dan kortisol.
Peningkatan hormon aldosteron dan kortisol membuat tubuh lebih banyak menahan cairan.
Cairan lebih menumpuk pada tubuh karena selama kehamilan rahim semakin membesar.
Rahim yang membesar mengganggu aliran darah dari kaki ke jantung.
Akibatnya, cairan menumpuk di pembuluh darah kaki dan merembes di jaringan sekitarnya.
Penumpukan cairan pada kaki akan semakin parah apabila Moms duduk atau berdiri terlalu lama.
Oleh karenanya, para Moms hamil dianjurkan untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
Meski kaki bengkak bukan merupakan ciri-ciri hamil yang tak sehat, ini bisa mengganggu pergerakan Moms.
Melansir Kids Health, ada beberapa cara mengurangi kaki bengkak selama kehamilan diantaranya:
Baca Juga: Bisa Mengancam Nyawa Ibu Hamil, Begini Ciri-ciri Kehamilan Ektopik yang Harus Diwaspadai
- Menyangga kaki saat duduk dan hindari menyilangkan kaki
- Peregangan sering ketika duduk terlalu lama
- Berbaring miring ke kiri saat tidur
- Minum banyak air putih
- Berolahraga secara teratur
- Menjaga udara ruangan tetap sejuk
Meski kaki bengkak adalah hal normal, Moms tetap harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter.
Dokter akan memeriksa tekanan darah dan kadar protein dalam urin.
Bila ternyata tekanan darah tinggi dan protein dalam urin meningkat maka bisa jadi pertanda preeklamsia.
Moms yang didiagnosis preeklamsia harus segera mendapat penanganan.