Ibu Hamil yang HPL-nya Sudah Dekat Wajib Tahu, Inilah Ciri-ciri Hamil yang Berisiko Memakan Waktu Persalinan Lama

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 19 September 2021 | 10:45 WIB
Ciri-ciri hamil yang membutuhkan waktu persalinan lebih lama (Freepik)

Nakita.id - Ciri-ciri hamil seperti ini menjadi tanda kalau Moms mungkin saja membutuhkan waktu persalinan lebih lama dari orang normal.

Perempuan yang sudah mendekati HPL pasti merasa was-was dengan proses melahirnya.

Tentunya, sebagian besar perempuan menginginkan persalinan normal tanpa perlu menjalani operasi caesar.

Tidak sedikit perempuan yang harus menjalani persalinan lama bahkan memakan waktu sampai belasan jam.

Baca Juga: Meski Ngidam Jadi Ciri-ciri Hamil, Tapi Dads Jangan Bolehkan Moms Konsumsi Makanan Ini Saat Hamil

Meski sudah ditunggu, terkadang proses pembukaan tidak berjalan lancar dan bayi tak kunjung keluar.

Apakah persalinan akan memakan waktu lama atau tidak biasanya bisa dideteksi.

Hanya saja, hal ini hanya bisa dilakukan oleh dokter atau petugas medis bersangkutan.

Nah, berikut merupakan tanda Moms berisiko mengalami persalinan lama.

1. Pembukaan lambat

Proses pembukaan yang lama akan memakan lebih banyak waktu kelahiran.

Setelah dokter mengecek ada pembukaan servks, biasanya pembukaan selanjutnya memakan waktu satu jam setiap 1 cm.

Jika pembukaan dalam sejam kurang dari 1 cm, maka persalinan akan dikategorikan sebagai persalinan lama.

Hal ini biasanya dideteksi petugas medis lewat observasi pada ibu hamil.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Bisa Terlambat Muncul, Ternyata Seperti Perkembangan Janin Sejak Awal Kehamilan

2. Arah pembukaan serviks

Petugas medis akan terus memantau pembukaan serviks dengan alat partograf.

Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis patograf, artinya Moms mengalami kelainan pembukaan.

Kelainan seperti ini akan membuat proses persalinan menjadi lebih panjang.

Jika demikian, biasanya dokter akan melihat perkembangan dan menentukan tindakan.

3. Kontraksi lemah

Kontraksi yang kuat dan sering diperlukan dalam persalinan, namun pada kenyataannya tak sedikit ibu hamil yang kontraksinya lemah dan jarang.

Misalnya kurang dari 2 kali dalam 10 menit, dan lamanya pun kurang dari 40 detik.

Seharusnya lebih dari itu supaya ibu bisa melakukan proses pengejanan dengan baik.

Jika gejala di atas muncul, biasanya dokter melakukan persiapan untuk mengatasinya sesuai dengan kasus yang ada.

Baca Juga: Waspada Moms, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Anemia yang Perlu Diketahui

Bisa dengan memberikan suntikan induksi, melakukan bantuan persalinan seperti vakum, hingga melakukan operasi sesar.

Tindakan cepat perlu dilakukan mengingat persalinan lama dapat membahayakan ibu maupun janin.

Bisa terjadi infeksi intrapartum karena bakteri dalam cairan ketuban masuk ke pembuluh darah ibu maupun janin, cedera otot-otot dasar panggul, gangguan pada tengkorak kepala janin karena tekanan his yang lama sementara janin tak dapat keluar, janin mengalami kekurangan oksigen, bahkan kematian janin.

Persalinan lama sebenarnya bisa dicegah apabila Moms kontrol dengan teratur selama kehamilan.

Selain itu, dibutuhkan pemeriksaan USG dan pemeriksaan dalam untuk mengetahui ibu hamil akan mengalami persalinan lama atau tidak.