Bukan Maksud Menakut-nakuti, BMKG Beri Peringatan Dini Soal Potensi Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 20 September 2021 | 10:00 WIB
Peringatan dini soal gelombang tinggi (freepik.com/stockvault)

Nakita.id - Bukan maskud menakut-nakuti, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) biasanya akan meberikan berbagai peringatan dini terkait potensi bencana atau peristiwa yang akan terjadi.

Tujuannya agar pemerintah setempat dan masyarakat bisa menyiapan diri terkait mitigasi bencana.

Dengan adanya mitigasi yang baik, diharapkan bisa menurunkan adanya risiko korban dan kerusakan.

Baca Juga: Heboh Isu Adanya Potensi Tsunami 28 Meter di Pantai Teleng Ria, BMKG Langsung Katakan Hal Ini

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) merilis peringatan dini gelombang ekstrem setinggi enam meter di perairan selatan Jawa.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan, fenomena gelombang tinggi ini diprediksi berlangsung mulai hari ini, Minggu (19/9/2021), hingga Senin (20/9/2021).

"Fenomena ini terjadi karena ada pergerakan angin di perairan tersebut dengan kecepatan antara lima sampai 25 knot," kata Rendi melalui keterangan resmi.

Khusus di wilayah pesisir Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo hingga Yogyakarta, gelombang diperkirakan mencapai empat sampai enam meter.

Rendi memerinci, untuk perahu nelayan yang beroperasi di perairan dangkal, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang bisa mencapai 1,25 meter.

Sedangkan kapal tongkang dan feri, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang 2,5 meter.

Baca Juga: BMKG Kembali Bunyikan Tanda Bahaya untuk 17 September 2021 Hari Ini, Belasan Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Mulai dari Hujan Lebat hingga Angin Kencang

“Untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, kecepatan angin dapat lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter,” ujar Rendi.

Warga diminta waspada

Melihat hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan.

Masyarakat yang tinggal di area pesisir, khususnya para nelayan diminta waspada terhadap gelombang tinggi.

Penjelasan BMG soal potensi tsunami 28 meter di Pacitan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan resmi soal potensi tsunami 28 meter di Pacitan, Jatim dalam waktu 29 menit.

Peringatan tersebut diberikan karena Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami.

"Sebagai daerah yang berhadapan dengan zona sumber gempa megathrust, wilayah Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami," kata Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

Baca Juga: Heboh Isu Adanya Potensi Tsunami 28 Meter di Pantai Teleng Ria, BMKG Langsung Katakan Hal Ini

Meskipun tsunami belum terjadi, tetapi mengukur potensi tsunami sangat penting untuk merumuskan langkah mitigasi yang tepat.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati telah mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah setempat agar menyiapkan skenario terburuk jika terjadi gempa dan tsunami di daerah itu.

Skenario terburuk perlu disiapkan untuk menghindari dan mengurangi risiko gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi.

 

(Artikel ini telah tayang di Komps.com dengan judul "BMKG: Gelombang Ekstrem Setinggi 6 Meter Ancam Perairan Sukabumi hingga Yogyakarta 

dan

Penjelasan Resmi BMKG soal Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan")