Bukan Bermaksud Menakut-nakuti, Ahli Benarkan Indonesia Akan Telan Pil Pahit karena Dihantui Potensi Gelombang Ketiga Covid-19, Apa yang Bisa Dilakukan?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 20 September 2021 | 12:30 WIB
Gelombang ketiga Covid-19 diprediksi akan terjadi di Indonesia (Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati )

Nakita.id - Kabar gelombang ketiga Covid-19 yang akan menyerang Indonesia sudah tersebar luas.

Hal ini bahkan telah dibenarkan oleh pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19.

Dalam YouTube Sekretariat Presiden, Satgas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan untuk terus memperketat protokol kesehatan meski saat ini kasus Covid-19 sudah turun drastis.

"Kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar kita tidak menyusul thrid wave atau lonjakan ketiga dalam beberapa bulan ke depan," ujar Wiku Adisasmito selaku Jubir Pemerintah untuk Covid-19 mengutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Cara Mengembalikan Indra Penciuman Setelah Menjalani Isolasi Mandiri

Menurut Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, Indonesia memang diprediksi akan mengalami gelombang ketiga Covid-19 meski sifatnya dinamis.

Dicky menuturkan prediksi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia terjadi pada Desember 2021.

"Dulu saya memprediksi Oktober, tapi ini berubah lagi, mundur lagi, jadi Desember. Desember pun gelombangnya menurun juga, merendah, enggak sebesar seperti prediksi sebelumnya," kata Dicky, melansir dari Kompas.com.

Hal ini terjadi karena adanya intervensi yang dilakukan, salah satunya karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang.

Menurutnya, melakukan pembatasan seperti PPKM memang sangat membantu memperkecil potensi gelombang ketiga Covid-19.

Risiko gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia

"Semakin kita konsisten, semakin disiplin dalam memberikan intervensi, termasuk capaian vaksinasi, ini akan membuat potensi (gelombang ketiga) itu semakin jauh atau mengecil tapi tetap ada, jauh mengecil," ujar Dicky.

Baca Juga: Kabar Terbaru Soal Virus Corona, Apakah Covid-19 Ada Hubungannya dengan Gangguan Gigi dan Mulut?

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat yang belum mendapat vaksin menjadi masyarakat rawan karena belum memiliki kekebalan dan imunitas.

Terlebih, saat ini banyak muncul varian baru virus corona.

"Tidak ada negara yang meskipun vaksinasinya sudah lebih dari 60 persen bisa menghindari gelombang ketiga. Sulit," tuturnya.

"Kecuali kalau ada varian yang jauh lebih hebat atau setidaknya seperti varian Delta, itu bisa sama (gelombang infeksinya)," kata Dicky.

Cara mengendalikan gelombang ketiga Covid-19

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia?

Menurut Dicky, melakukan karantina yang lebih ketat, terutama bagi pendatang yang telah divaksinsi secara penuh dan PCR negatif.

Serta 14 hari karantina bagi yang belum divaksinasi dan PCR negatif.

Baca Juga: Berhasil Sembuh dari Covid-19 Meski Usianya Sudah 100 Tahun, Kakek Eddy Yoshawirja Bagikan Kisah dan Rahasianya

Terus melakukan upaya 3T (testing, tracing, dan tracking) juga wajib dilakukan terus-menerus dan menerapkan protokol kesehatan (5M) secara ketat.

Proses vaksinasi juga harus semakin dipercepat dengan memperketat pembatasan kegiatan masyarakat.