Tak Cukup Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi Saja, Begini Cara Terbaik Merawat Kesehatan Reproduksi Secara Keseluruhan

By Shinta Dwi Ayu, Senin, 20 September 2021 | 15:15 WIB
Cara terbaik menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan (Nakita.id)

Nakita.id – Berbicara mengenai kesehatan reproduksi, kebanyakan orang mungkin akan berpikir tentang bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan dari organ reproduksi itu sendiri.

Menjaga kebersihan organ reproduksi memang menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan.

Karena jika organ reproduksi terjaga kebersihannya, kemungkinan terkena masalah kesehatan pun akan semakin kecil. 

Mulai dari masalah seperti infeksi jamur, iritasi, peradangan, hingga kanker mulut rahim.

Baca Juga: Punya Masalah Siklus Menstruasi Tak Lancar? Jangan Risau, Coba Konsumsi Makanan Ini Untuk Meningkatkan Kesehatan Reproduksi

Berbicara mengenai organ reproduksi, sebenarnya bukan hanya organ reproduksi itu sendiri saja Moms.

Organ reproduksi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu bagian luar dan juga dalam.

"Organ reproduksi terbagi dua, yakni organ genital luar dan dalam. Organ genital dalam itu ada rahim, saluran tuba, dan kedua indung telur. Sementara, untuk yang luar ada vagina, mulut rahim, dan juga serviks,” kata dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG, KFER, dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Senin, (6/9/2021).

Dokter yang akrab disapa Bee ini juga menjelaskan, cara terbaik untuk merawat organ reproduksi adalah dengan memperhatikan kebersihan terutama yang ada di bagian luar.

Sebab, organ reproduksi bagian luar mempengaruhi bagian dalamnya.

Selain itu, menjaga kesehatan reproduksi juga bukan hanya organnya saja Moms, melainkan juga pola kehidupan seksual harus dijaga.

dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG, KFER dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia

“Menjaganya bukan hanya dari organ reproduksinya saja, tapi juga pola hidup. Contohnya menggunakan alat kontrasepsi yang benar, tidak berganti-ganti pasangan seksual, pastikan juga pasangan seksual kita tidak berganti-ganti pasangan, kemudian harus rajin membersihkan diri apabila sudah aktif seksual harus melakukan papsmear secara berkala,” jelas dr. Bee.

Sedangkan, menurut dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG, KFER dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia menyarankan agar para perempuan juga tidak memasukkan benda apapun ke dalam vagina untuk melindungi kesehatan reproduksinya.

Baca Juga: Pasti Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Faktor Inilah yang Memengaruhi Perempuan Mengalami Radang Panggul

“Jangan memasukkan apapun ke dalam vagina, misalnya benada-benda, atau yang lainnya jangan dimasukkan, karena dikhawatirkan akan terjadi infeksi. Selain itu, untuk menjaga kebersihan organ reproduksi secara keseluruhan, tentu pola hidup sehat harus dijaga seperti makanan yang sehat,” ungkap dr. Riyan saat dihubungi Nakita.id, Kamis, (2/9/2021).

dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG, KFER dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia

Sementara itu, dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, memberi saran agar para orangtua yang memiliki anak bisa memerhatikan apakah organ-organ reproduksi buah hatinya sudah berkembang dan bertumbuh sesuai dengan usianya atau belum.

“Jadi, sebenarnya ketika anak itu dilahirkan, ia sudah memiliki organ-organ reproduksi yang lengkap, namun memang belum berfungsi sempurna sampai ia memasuki usia pubertas. Apa saja yang masuk ke dalam organ reproduksi wanita? Dari luar ada vulva, vagina, mulut rahim, rahim, indung telur, dan saluran telur," jelas dr. Zeissa.

"Jadi, buat orangtua yang memiliki anak, penting ya untuk konsen ke pertumbuhan dan perkembangan seksual anak, apakah sudah sesuai usia atau belum,” imbuhnya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Jumat (10/9/2021).

dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan, RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.

Sedangkan, Dr. dr. Herbert Situmorang, Sp.OG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI, juga menegaskan bahwa, penting bagi para orangtua untuk membekali anaknya yang berusia remaja dengan skill tentang bagaimana memiliki kehidupan seksual yang sehat.

Dr.dr. Herbert Situmorang SpOG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI.

“Para remaja juga harus dibekali dengan skill bagaimana memiliki kehidupan seksual yang sehat. Kehidupan seksual yang sehat tentu saja harus dihubungkan tidak hanya masalah fisik, tapi ada juga masalah mental atau psikis, dan ada juga masalah sosial,” ujar Dr.dr. Herbert.