Jangan Sampai Nyesal Seumur Hidup, Ternyata Ini Bahaya yang Akan Mengintai Tubuh Jika Tidak Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi

By Shinta Dwi Ayu, Senin, 20 September 2021 | 18:15 WIB
Bahaya yang akan terjadi apabila tidak menjaga kesehatan reproduksi (Nakita.id)

Nakita.id - Baik wanita maupun pria tentu ingin memiliki kesehatan reproduksi yang baik.

Dengan kesehatan reproduksi yang baik, tentu kehidupan rumah tangga akan lebih baik dan harmonis. 

Karena, hal itu dapat membantu memenuhi kebutuhan seksual masing-masing dengan baik.

Seperti diketahui, apabila kebutuhan seksual terpenuhi dengan baik, maka bisa mendatangkan banyak manfaat di dalam rumah tangga.

Baca Juga: Bukan Hanya Untuk Mempersiapkan Kehamilan, Ternyata Ini Manfaat Penting Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Para Perempuan dan Laki-Laki Menurut Para Ahli

Mulai dari mempertahankan kemesraan dan keharmonisan, dan tentunya membuat kesehatan menjadi lebih baik.

Pasalnya, ada banyak pasangan yang hubungannya merenggang karena tidak terpenuhinya kebutuhan seksual yang baik. 

Berbicara mengenai hal tersebut, ada banyak faktor yang membuat seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual pasangannya.

Salah satunya adalah karena memiliki penyakit tertentu yang bisa menular melalui hubungan seksual.

Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) bisa terjadi karena seseorang tidak merawat organ reproduksinya dengan baik.

Salah satu cara utama menjaga organ reproduksi adalah dengan memperhatikan kebersihannya.

Jika organ reproduksi seperti vagina mengalami masalah, tentu saja bisa menganggu hubungan seksual Moms dengan Dads. 

Ada banyak penyakit yang bisa mengintai tubuh Moms atau Dads apabila tidak menjaga kesehatan organ reproduksi dengan baik.

Baca Juga: Menjadi Penyakit Berbahaya Nomor Dua di Indonesia, Ternyata Begini Cara Mencegah Kanker Serviks Menurut Anjuran WHO

Mulai dari penyakit kulit di sekitar vagina hingga menyebabkan penyakit mematikan, seperti kanker.

"Beberapa penyakit pada organ genital luar bisa saja seperti adanya herpes pada daerah vagina, ada penyakit kutil pada daerah vagina, kemudian papilloma virus bisa juga terkena kanker serviks, atau tidak melakukkan papsmear secara rutin sehingga tidak bisa mendeteksi secara dini kanker serviks ini," kata dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG,KFER dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Senin, (6/9/2021). 

dr.Beeleonie, BMedSc, SpOG, KFER dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia

Senada dengan dr. Bee, dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, mengatakan kebersihan organ reproduksi yang tidak dijaga bisa mengakibatkan infeksi bahkan kanker.

"Pertama, misalnya tidak menjaga personal hygiene bisa terjadi infeksi sistem reproduksi atau misalnya, penyakit menular seksual. Kedua, tidak melakukkan tindakan pencegahan, seperti tidak vaksin, tidak pap smear, itu rentan terkena penyakit kanker mulut rahim," kata dr. Zeissa dalam saat dihubungi Nakita.id, Jumat (10/9/2021).

dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan, RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

Selain kebersihan, penggunaan kontrasepsi yang kurang baik juga bisa mendatangkan masalah, seperti kehamilan yang tidak direncanakan.

Apabila kehamilan tersebut tidak direncanakan, maka juga menekan tingginya praktik aborsi.

Padahal, praktik aborsi sendiri sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Hampir 3 Tahun Sudah Berpulang, Keluarga Julia Perez Masih Kerap Didatangi Lewat Mimpi, 'Cemberut Kalau Datang di Mimpi'

"Ketiga, tidak merapkan kontrasepsi dengan baik itu ujung-ujungnya bisa terjadi kehamilan tidak diinginkan, aborsi, atau kalau pun hamil jika tidak dipersiapkan maka kehamilannya akan ada masalah. Misalnya, bayi lahir rendah, prematur," tambah dr. Zeissa.

Menyambung pernyataan dari dr. Zeissa, Dr.dr. Herbert Situmorang, Sp.OG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI, juga mengungkapkan bahwa aborsi sendiri sudah banyak memakan korban jiwa.

Dr.dr. Herbert Situmorang SpOG KFER dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI.

"Proses aborsi banyak sekali memakan korban pada wanita yang mengerjakannya, apalagi dikerjakan dengan tidak aman. Kemudian, kehamilan yang terjadi karena adanya pernikahan pun tidak selalu direncanakan, bisa saja tidak direncanakan," ujar Dr.dr. Herbert.

"Dampaknya apa? Misalnya, ibunya belum betul-betul siap untuk hamil, masih ada kondisi-kondisi medis yang belum beres misalkan ada anemia, obesitas tapi dia sudah terlanjur hamil maka kehamilannya juga akan berisiko tinggi," pungkasnya.