Coba Mulai Sekarang Perhatikan Kondisi Rambut Kemaluan, Ternyata Bisa Gambarkan Kondisi Kesehatan yang Sebenarnya

By Kirana Riyantika, Kamis, 7 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Kondisi rambut kemaluan bisa cerminkan kondisi kesehatan (Pexels.com/Roberto Hund)

 

Nakita.id - Rambut kemaluan umumnya muncul dimulai pada masa pubertas.

Rambut kemaluan memiliki banyak fungsi diantaranya mencegah kotoran masuk jauh ke dalam organ intim, mengurangi gesekan saat berhubungan intim, dan sebagainya.

Tahukah Moms, ternyata kondisi rambut kemaluan bisa menggambarkan kondisi kesehatan yang sebenarnya.

Berikut ulasannya melansir Prevention:

Baca Juga: Mulai Sekarang Hindari Sederet Kesalahan Ini Bila Tak Mau Alami Miss V Iritasi dan Berbau Tak Sedap

Pertumbuhan rambut kemaluan menurun

Saat memasuki masa pubertas, rambut kemaluan mulai tumbuh dan semakin pesat pertumbuhannya di usia produktif secara reproduksi.

Bila Moms mendapati pertumbuhan rambut yang menurun, maka bisa jadi tanda penuaan dan akan mencapai menopause.

"Setelah menopause terjadi penurunan pertumbuhan kembali rambut tubuh secara keseluruhan," kata Raquel Dardik selaku ginekolog.

Rambut kemaluan menipis seiring bertambahnya usia, seperti rambut di kepala.

Rambut kemaluan beruban

Sama seperti rambut di kepala, rambut di kemaluan juga dapat beruban.

Perubahan warna rambut menjadi memutih atau warna abu-abu pada area kemaluan bisa jadi tanda-tanda penuaan.

Semakin tua, kadar melanin pada folikel rambut menurun sehingga tidak bisa menghasilkan warna rambut yang gelap.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah dalam Mencuci Miss V, Begini Cara yang Benar

Rambut kemaluan berlebihan

Pertumbuhan rambut kemaluan bisa dipengaruhi oleh hormon.

Ketika hormon stabil, maka tubuh bisa berfungsi dengan maksimal.

Namun, bila hormon  tidak seimbang, bisa menyebabkan berbagai permasalahan badan seperti penambahan berat badan, mudah merasa lelah, hingga pertumbuhan rambut kemaluan yang berlebihan.

Jadi, jika rambut kemaluan dirasa berlebihan, Moms sebaiknya memeriksakan hormon.

Sebab, bisa saja itu jadi pertanda suatu masalah dalam tubuh.

Menurut Ginekolog Cheryl Iglesia, produksi terstosteron berlebih bisa menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih.

Produksi testosteron berlebih bisa jadi tanda tumor ovarium.

Namun, pertumbuhan rambut berlebih bukan satu-satunya ciri produksi testosteron berlebih.

Produksi testosteron berlebih juga menyebabkan pertumbuhan rambut di area lain seperti dagu dan jambang.

Baca Juga: Apakah Perempuan Membutuhkan Sabun Pembersih Miss V? Ini Kata Para Ahli

"Pertumbuhan rambut juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu, atau kondisi medis seperti sindrom ovarium poliklistik," ujar Dardik selaku Ginekolog.

Rambut tumbuh ke dalam

Rambut tumbuh ke dalam ditandai dengan adanya benjolan berwarna merah yang menyakitkan.

Ini menandakan bahwa cara Moms mencukur rambut kemaluan adalah salah.

Mencukur rambut kemaluan tanpa membersihkan sel-sel kulit mati terlebih dahulu bisa meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam.

Untuk mencegahnya, disarankan untuk menggunakan exfoliator untuk mengangkat sel-sel kulit mati sebelum mencukur.