Nakita.id - Kekhawatiran banyak orang terkait penyakit jantung masih terus berlangsung.
Hingga saat ini, penyakit jantung dinilai jadi salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia.
Sehingga jika sudah pernah atau sedang mengalami penyakit jantung, maka perlu berhati-hati dalam berbagai hal.
Mulai dari aktivitasnya hingga pola makanannya.
Terlebih saat ini, penyakit jantung yang dikira hanya dialami orang tua sudah mulai menyerang anak muda.
Hal ini diungkap oleh studi di Framingham Heart Study (FHS).
Di dalam studi tersebut, pada dasarnya penyakit jantung memang didominasi oleh laki-laki yang berusia 45 tahun dan perempuan terutama yang sudah menopause.
Tapi, saat ini sedang tren shifting penyakit jantung di usia yang lebih muda.
Hal ini diungkapkan Arditya Damad Kusuma dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (FKKMK UGM).
Mengutip dari Kompas.com, Arditya mengingatkan tentang tren shifting penyakit jantung.
"Jangan lupa sekarang ada yang namanya shifting. Trennya itu mengarah ke usia yang lebih muda, apalagi tentunya dengan teknologi dan fasilitas yang mempermudah kita dalam kehidupan," kata Arditya seperti dilansir oleh Kompas.com dari situs resmi UGM.
Oleh sebab itu, Arditya mengingatkan untuk mengenali diri sendiri sebelum terkena risiko penyakit jantung.
"Kira-kira ada tidak faktor risiko yang bisa dikontrol dan yang tidak bisa. Kalau usia, tidak bisa dikontrol karena secara fisiologis tentunya manusia semakin tua," tuturnya.
Ada beberapa penyebab terjadinya penyakit jantung, di antaranya:
1. Riwayat tensi
2. Kadar gula tinggi
3. Merokok
4. Riwayat penyakit jantung di keluarga
Perlu diketahui bahwa denyut nadi usia dewasa muda yang normal adalah 70-100.
Beberapa literatur juga ada yang menyebutkan 60-100.
Menggunakan smart watch adalah cara mudah untuk mengetahui denyut jantung.
"Pada usia muda, kalau ada keluhan secara kardiovaskular seperti sesak nafas, nyeri dada, nafas tidak nyaman, jangan ragu untuk ke dokter terdekat. Baik dokter jantung atau dokter penyakit dalam untuk memastikan apakah ada masalah atau tidak. Karena saat ini tren shiftnya ke usia muda," tegas Arditya.
Apa yang Harus Dilakukan Untuk Mencegah Penyakit Jantung
Arditya juga mengungkapkan cara untuk mencegah penyakit jantung, salah satunya melakukan olahraga aerobik.
Di dalam panduan dari Europian Society of Cardiologist, disebutkan bahwa orang dewasa muda disarankan melakukan olahraga dengan intensitas kira-kira 150 menit dalam seminggu.
Hal ini biasanya terbagi menjadi beberapa sesi, yaitu 30 menit sehari, minimal 5 kali seminggu.
"Aerobik secara sederhana adalah olahraga yang menggerakan banyak otot seperti joging, bersepeda, senam dan menari. Literatur mengatakan yang rutin berolahraga bisa memilik risiko rendah untuk menderita penyakit jantung yaitu 14 hingga 50 persen," beber Arditya.