Nakita.id - Sebenarnya perlu atau tidak ya memasang humidifier di kamar bayi?
Di tengah pandemi sekarang, ada baiknya Moms dan Si Kecil tetap tinggal dan beraktivitas di rumah.
Namun, terlalu sering menghabiskan waktu di rumah, khususnya di kamar bayi dimana Moms menyalakan AC terus menerus, kulit Si Kecil tentunya akan mengering, lo.
Ditambah, virus semakin bertebaran dimana-mana, sehingga meningkatkan risiko Si Kecil terkena pilek.
Nah, kalau sudah begini, Moms perlu memasang humidifier di kamar bayi.
Moms pastinya penasaran kan bagaimana cara kerja alat ini?
Melansir dari Parents, humidifier sendiri bekerja dengan mengubah air di dalamnya menjadi uap, dan uap inilah yang akan menyebar ke udara melalui lubang semprotannya, lo.
Selain meningkatkan tingkat kelembaban udara pada kamar bayi, humidifier juga sangat berguna ketika Si Kecil memiliki infeksi saluran pernapasan atau udara yang terlalu kering di rumah akibat sering menyalakan AC.
Hal ini disampaikan oleh dokter anak asal Washington University di Premier Pediatrics, St. Louis Jennifer Foersterling, M.D.
Foesterling juga menambahkan bahwa humidifier sendiri membantu agar saluran pernapasan Si Kecil tetap lembab dan lendir tidak lengket, sehingga Si Kecil bisa bernapas lebih mudah dan tidur jadi lebih nyenyak.
Sampai di sini, Moms pasti semakin bertanya-tanya, "Apakah humidifier di kamar bayi benar-benar aman untuk Si Kecil?"
Sebenarnya humidifier sendiri memang aman kok untuk Si Kecil.
Namun, agar Moms tahu cara mengoperasikannya, ada baiknya apabila Moms membaca panduan manualnya dulu, ya.
1. Cegah Pertumbuhan Jamur
Saking lembabnya, humidifier di kamar bayi seringkali menjadi tempat rawan untuk pertumbuhan jamur lo, Moms.
Jamur ini tumbuh di dalam mesin dan tersebar di udara.
Menurut dokter kulit bersertifikat asal Philadelphia Erum Ilyas, M.D., M.B.E., F.F.A.D., jika humidifier tidak dirawat dengan benar, kondisinya bisa memburuk, sehingga dibutuhkan perawatan rutin.
Yaitu, membongkar seluruh perangkat, membersihkan baskom, memelihara filter, hingga menghindari penumpukan residu mineral dan jamur.
Saat mengisi ulang, Ilyas mengatakan bahwa air suling memiliki kualitas yang jauh lebih baik daripada air keran.
Karena, air keran memiliki lebih banyak mineral yang dapat mengendap atau menumpuk di sisi pelembab udara, lo.
Sebagai informasi, mineral dapat berfungsi sebagai tempat berkembang biak bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh dengan cepat, Moms.
2. Hilangkan Bahaya Panas
3. Cegah Kelembaban yang Berlebihan
4. Pikir Dua Kali, Apakah Aditif Tambahan Perlu
5. Tentukan Jarak Aman
Baca Juga: Terkenal Baik Untuk Tubuh, Alat Ini Ternyata Diam-diam Menyimpan Racun