Semua Moms di Indonesia Wajib Tahu, Mulai Sekarang Jangan Asal Melabeli, Anak Aktif dan Hiperaktif Ternyata Berbeda

By Debora Julianti, Jumat, 15 Oktober 2021 | 16:30 WIB
Perbedaan anak aktif dan hiperaktif (Freepik.com)

Nakita.id – Kerap kali disaat orangtua lelah melihat tingkah laku anak yang aktif, langsung melabeli anak hiperaktif.

Padahal, pada dasarnya, anak pada usia 1-2 tahun masih wajar aktif karena masih mencari tahu segala hal.

Memang benar secara kasat mata, dilihat awam, anak aktif dan hiperaktif hampir tidak ada bedanya.

Jika anak kita aktif, Moms harusnya bangga. Sebab, anak aktif merupakan salah satu indikator anak sehat dan cerdas.

Menurut Devi Sani, M.Psi, Psikologi Anak dan Remaja, orangtua harus hati-hati dalam mendiagnosis anak.

“Kerap kali orangtua harus hati-hati dalam mendiagnosa anak, kita harus melihat itu sudah masuk ke dalam ADHD atau masih dalam aktif yang wajar, ya. Mereka yang suka mengeksplorasi lingkungan melalui gerak badan, melalui motorik kasarnya, itu masih menjadi hal yang wajar pada masa umur tertentu,” jelas Devi.

Agar tidak menduga-duga lagi, yuk Moms cari tahu apa saja ciri-ciri anak aktif.

Seperti yang telah diwartakan Nakita.id, anak aktif pada otaknya tidak terdapat gangguan.

Ini sangat berbeda dengan anak hiperaktif yang memiliki gangguan neurologi.

Baca Juga: Anak Tak Bisa Diam? Bisa Jadi Si Kecil Miliki Kecerdasan Ini

Fokus

Anak aktif memiliki kemampuan kuat untuk memfokuskan perhatian.

Ketika bermain puzzle misalnya, anak aktif cenderung melakukan problem solving dengan baik.

Berbeda dari anak hiperaktif yang umumnya cepat bosan, sehingga tidak bisa menyelesaikan atau hanya mempermainkannya saja.

Lebih Penurut

Sikap menentang pada anak aktif tidak sekuat pada anak hiperaktif.

Ia masih bisa diberi tahu dan dapat mematuhinya dengan lebih baik. Misalnya, ketika dilarang untuk tidak merusak mainan dengan memberikan alasannya, anak aktif mau berusaha mematuhi.

Mainan, seperti mobil-mobilan atau boneka, akan dimainkan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Konstruktif

Ketika diberikan mainan, pasel umpamanya, si aktif akan berusaha melakukan hal sesuai permintaan.

Setidaknya, ia akan berusaha untuk menyusun secara konstruktif permainan tersebut.

Baca Juga: #LovingNotLabelling Berikut Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Jika Memiliki Anak Aktif

Demikian pula terhadap mainan lain, anak aktif mau memelihara dengan baik benda-benda yang dimilikinya.

Ada Waktu Lelah

Anak aktif umumnya memiliki batas mobilitas. Ketika merasa lelah, dia akan menghentikan kegiatannya dan beristirahat.

Walau begitu, pada beberapa kasus ditemukan anak aktif yang waktu istirahatnya sangat sedikit sehingga kesannya tidak pernah lelah, seperti anak hiperaktif.

Lebih Sabar

Anak aktif punya kesabaran yang lebih tinggi dibandingkan anak hiperaktif.

Ketika menyelesaikan pasel misalnya, anak aktif berusaha dengan keras dan sabar untuk menyelesaikan tugasnya hingga tuntas.

Hal ini berkaitan dengan daya kreativitas yang biasanya tidak dimiliki anak hiperaktif.

Intelektualitas Tinggi

Umumnya, anak aktif punya kecenderungan menjadi anak cerdas.

Ia memiliki tenaga, rasa ingin tahu, dan kesempatan yang lebih besar untuk mengetahui hal-hal baru.

Sebaiknya, kesempatan ini dimanfaatkan orangtua untuk menstimulasi anak dengan sebaik-baiknya.

Mulai sekarang semakin peka terhadap anak ya Moms, siapa tau selama ini memang aktif sesuai umurnya jadi tidak perlu khawatir, lo.

Baca Juga: Coba Lihat, Apakah Anak Terlalu Aktif? Ini Alasannya!