Nakita.id - Hingga saat ini, pemberian vaksinasi Covid-19 masih dilakukan. Dan, dua dosis vaksin masih dianggap sebagai dosis utama vaksin.
Dosis utama vaksin ini diberikan untuk membangun sistem imun agar siap menghadapi patogen yang masuk ke dalam tubuh.
Dan, seperti diketahui, dua dosis vaksin sudah cukup untuk melindungi dari infeksi parah Covid-19.
Namun, ada juga vaksin booster yang akan diberikan kepada tenaga kesehatan.
Mungkin Moms pernah mendengar isu bahwa masyarakat umum juga memerlukan vaksin booster sebagai vaksin dosis ketiga.
Padahal, keduanya memiliki perbedaan lo, Moms.
Nah, supaya Moms tidak keliru lagi dengan keduanya, berikut adalah perbedaan vaksin booster dan vaksin dosis ketiga seperti dilansir dari Kompas.com.
1. Vaksin Booster
Vaksin booster adalah vaksin tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan dan memastikan imun yang telah terbentuk pada dosis sebelumnya, serta memberikan perlindungan yang lebih optimal pada risiko masuknya patogen ke dalam tubuh.
Mungkin saja antibodi yang sudah terbentuk dari kedua dosis tersebut menurun, sehingga membutuhkan vaksin booster.
Hingga sekarang, berbagai penelitian masih terus dilakukan terkait apakah vaksin booster untuk masyarakat umum diperlukan atau tidak.
Namun, berdasarkan rekomendasi dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC), orang-orang yang berhak menerima vaksin jenis ini adalah:
- tenaga kesehatan,
- orangtua berusia 65 tahun ke atas,
- orangtua dan dewasa dengan komorbid (penyakit penyerta), dan
- pekerja publik yang berisiko tinggi terpapar Covid-19.
2. Vaksin Dosis Ketiga
Vaksin dosis ketiga adalah vaksin yang harus diterima dan dianggap sebagai bagian dari dosis utama vaksin.
Berbeda dari vaksin booster, sasaran vaksin dosis ketiga ini hanya diperuntukkan untuk segelintir orang saja.
Menurut CDC, orang-orang dengan kondisi tertentu dan berhak menerima vaksin dosis ketiga adalah:
- orang yang sedang menerima perawatan kanker,
- orang yang sedang melakukan perawatan obat-obat imunosupresif, seperti kortikosteroid,
- orang yang memiliki penyakit immunodeficiency, dan
- orang yang menderita HIV.
Oleh karena itu, vaksin dosis ketiga diperlukan untuk memastikan mereka memiliki antibodi yang cukup untuk melindunginya dari infeksi Covid-19.
Hingga saat ini, masih belum ada panduan resmi terkait penatalaksanaan dosis ketiga dan vaksin booster selain tenaga kesehatan.
Hal ini dikarenakan beberapa jenis vaksin masih melakukan penelitian dan pengajuan izin guna untuk kedua jenis vaksin tersebut.
Baca Juga: Tak Perlu Panik Imun Menurun Setelah 6 Bulan Divaksin Pfizer, Ahli Ungkap Hal Tak Terduga Ini