Bendera Merah Putih Tak Berkibar Saat Indonesia Juara Piala Thomas 2020, Ternyata Ini Alasannya

By Nita Febriani, Senin, 18 Oktober 2021 | 07:00 WIB
Bendera Merah Putih Tak Berkibar Saat Indonesia Juara Piala Thomas 2020 (freepik/natanaelginting)

Nakita.id - Kabar gembira sekaligus membanggakan datang dari dunia olahraga bulu tangkis Tanah Air.

Pasalnya, Indonesia juara piala Thomas 2020 untuk pertama kalinya setelah 19 tahun yang lalu.

Kemenangan ini didapatkan secara telak berturut-turut oleh atlet bulu tangkis Indonesia, yakni  Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie.

 Baca Juga: Apes Dijegal dari All England Open 2021, 3 Atlet Bulu Tangkis yang Terjebak di Birmingham Nekat Lakukan Ini Agar Secepatnya Bisa Pulang ke Tanah Air, 'Mohon Bantuannya'

Momen haru pun tak terelakkan ketika para atlet mengangkat trofi Piala Thomas 2020.

Namun ada hal berbeda ketika perayaan kemenangan Indonesia juara piala Thomas 2020.

Alih-alih dikibarkannya bendera Merah Putih, justru logo Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) lah yang muncul.

Hal ini pun membuat banyak orang bertanya-tanya  mengapa bendera Merah Putih justru tak ditampilkan dalam momen bersejarah ini?

Dikutip dari Kompas.com, bendera Merah Putih ternyata saat ini sedang dilarang berkibar di ajang internasional.

Ini merupakan imbas dari sanksi yang diberiksn oleh WADA atau Badan Antidoping Dunia dan harus diterima oleh Indonesia.

Pasalnya WADA menilai Indonesia tidak mematuhi prosedur antidoping dalam program test doping plan (TDP).

Baca Juga: Kini Jadi Juara Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii Ternyata Bersahabat dengan Penyanyi Internasional Ini Hingga Sebut Sang Atlet Legenda Badminton

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membenarkan Indonesia tidak bisa memenuhi sampel uji doping 2020 dan 2021.

Kemenpora melalui laman resminya menyatakan pada tahun 2020, Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) tidak dapat mengirimkan jumlah sample sesuai dengan TDP (Test Doping Planning) karena olahraga terhenti akibat adanya pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Selain tak boleh berkibarnya bendera Merah Putih, Indonesia rupanya juga tak diperkenankan menjadi tuan rumah event olahraga.

"Kita tidak bisa bidding tuan rumah Kejuaraan Dunia, Asian Games, SEA Games, Kejuaraan Dunia Junior, Piala Thomas dan Uber, dan Piala Sudirman," kata Bambang Roedyanto, Ketua Bidang Luar Negeri PBSI kepada Kompas.com.

Pengibaran bendera dengan logo PBSI sebagai ganti bendera Merah Putih ini diketahui hanya dilakukan pada single event.

Bambang Roedyanto, menjelaskan apabila pebulu tangkis Indonesia menjadi juara di ajang multievent seperti SEA Games dan Asian Games, maka bendera Komite Olimpiade Indonesia yang akan menemani para atlet di podium.

"Bendera NOC (National Olympic Committee) dipakai saat SEA Games, Asian Games. Selain kejuaraan itu, pakai bendera asosiasi," tutur Bambang Roedyanto.

Baca Juga: Juragan 99 Sang Crazy Rich Malang Jor-joran Beri Bonus Untuk Greysia Polii dan Apriyani Rahayu: 'Ratusan Juta'

Menpora juga menjelaskan perihal surat teguran yang disampaikan oleh WADA pada September tahun lalu.

Ini terjadi lantaran terhentinya kegiatan olahraga di Indonesia akibat pandemi virus corona.

"Pada 2020 kami merencanakan akan memberikan sampel. Namun, tidak menyangka pada bulan Maret 2020 ada pandemi dan itu sampai sekarang sehingga tidak ada kegitan olahraga yang bisa kita jadikan sampel untuk antidoping. Ini yang menyebabkan tidak terpenuhi sampel tersebut," ucap Menpora.

Meski begitu, Indonesia bergerak cepatu ntuk mengklarifikasi hal ini.

Zainudin Amali sudah mengirimkan surat klarifikasi terkait sanksi tersebut dan telah mendapatkan respons dari WADA.

Zainudin mengatakan bahwa WADA memahami kondisi olahraga di Tanah Air yang sempat terhenti karena pandemi virus corona dan bersedia menunggu sampel uji doping di PON Papua sehingga batas minimal test doping plan (TDP) Indonesia dapat terpenuhi.