Jangan Sampai Telat Tahu, Bulu Kucing Ternyata Bisa Menyebabkan Kurap

By Debora Julianti, Senin, 25 Oktober 2021 | 08:00 WIB
Bulu kucing berbahaya bagi kesehatan (Pexels.com)

Nakita.idKucing memang hewan yang sangat lucu.

Sifat manja yang suka ditunjukkan oleh kucing sering kali membuat gemas dan ingin menggendongnya.

Namun, setelah menggendong kucing, kerap kali bulu mereka rontok dan menempel di baju.

Nah, tahukah Moms bahwa ternyata bulu kucing berbahaya untuk kesehatan kita, lo.

Hal ini karena bulu kucing bisa mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, mulai dari kurap hingga toksoplasmosis.

Melansir dari Grid.ID, berikut beberapa penyakit yang disebabkan oleh bulu kucing:

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii.

Parasit ini terdapat pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi dan dapat menular ke manusia.

Penyakit ini bisa berbahaya pada ibu hamil dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Baca Juga: Bulu Kucing Jadi Penyebab Sulit Hamil? Mitos atau Fakta, Ya?

Pada ibu hamil, toksoplasmosis berisiko menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau penyakit bawaan lahir pada janin.

Penyakit toksoplasmosis juga bisa mengganggu kesuburan wanita.

Kurap

Melansir dari Grid.id kurap merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita pada kulit.

Penyakit ini dapat ditularkan oleh hewan ke manusia, dan salah satunya adalah kucing.

Kucing merupakan hewan yang sering terinfeksi kurap, hal ini terjadi karena bulu kucing sering basah dan juga karena bulu jarang dibersihkan.

Moms perlu waspada saat menemukan gejala kurap pada kucing, seperti adanya area melingkar yang berkerak dan disertai rontoknya bulu.

Saat menemukan gejala tersebut sebaiknya Moms langsung membawa kucing ke klinik hewan agar langsung ditangani oleh ahlinya.

Dan yang terpenting, ada baiknya Moms langsung membersihkan rumah agar terhindar dari jamur penyebab penyakit.

Orang-orang yang mempunyai alergi pun harus sebisa mungkin menjaga jarak dan menghindari kucing.

Baca Juga: Si Kecil Suka Bermain dengan Kucing? Hati-Hati Terjangkit Penyakit Ini

Alergi

Seperti yang kita ketahui,  alergi disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap alergen yang berbeda-beda pada tiap orang.

Ini bisa terjadi karena tubuh bereaksi berlebihan terhadap pelepasan zat pencetus reaksi alergi yang disebut histamin.

Alergi bulu kucing yang paling sering dialami, sehingga kita tidak bisa memelihara atau bahkan tidak bisa dekat-dekat dengan kucing.

Alergi yang disebabkan oleh bulu-bulu kucing ini sebenarnya sangat wajar.

Biasanya reaksi alergi pada bulu kucing terjadi seperti batuk-batuk, gatal dan ruam merah di dada dan wajah mata merah, hidung gatal dan berlendir, bersin-bersin bahkan bisa membuat asma kambuh.

Oleh sebab itu, penderita asma dianjurkan untuk tidak memelihara hewan berbulu seperti kucing.

Moms untuk menjaga kesehatan keluarga dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ada baiknya kita menjaga kesehatan dan kebersihan hewan peliharaan kita, ya.

Baca Juga: Sepulang Acara Ultah Teman, Bibir Putri Zaskia Adya Mecca Pulang dengan Bengkak Parah, Ternyata ini Penyebabnya!