Setelah Suntik Vaksin Dosis Pertama dan Kedua, Bolehkah Melakukan Vaksin Booster Covid-19? Simak Penjelasannya dari WHO

By Ruby Rachmadina, Rabu, 27 Oktober 2021 | 14:15 WIB
WHO memberi penjelasan terkait pemberian vaksin booster Covid-19 (Freepik.com/cuz.gallery)

Nakita.id - Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi angka penyebaran virus Covid-19.

Salah satu langkah yang paling optimal ialah menggencarkan program vaksinasi.

Vaksinasi sangat penting dilakukan untuk meningkatkan antibodi dalam tubuh menjadi lebih optimal.

Baca Juga: Ramai Diperbincangkan Soal Pengadaan Vaksin Booster Berbayar, Ini Jawaban Kemenkes Terkait Skema Vaksin 2022 Berbayar

Peningkatan antibodi dengan vaksinasi harus dilakukan agar setiap orang terhindar dari virus Covid-19.

Beberapa waktu belakangan ini, pemerintah terus mencanangkan kebijakan terkait vaksinasi Covid-19 dengan menambahkan vaksin booster untuk masyarakat.

Mungkin Moms bertanya-tanya apakah vaksin booster perlu diberikan meskipun telah disuntikkan vaksin dosis pertama dan dosis kedua?

Melansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) via Kompas.com, pemberian vaksin booster bisa dilakukan jika setiap orang telah menyelesaikan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua.

Setelah disuntikkan vaksin dosis pertama dan kedua, seiring waktu berjalan kekebalan tubuh akan menurun.

Maka, tubuh dianggap cukup untuk menerima vaksin booster.

Baca Juga: Perlukah Melakukan Vaksin Booster Covid-19? Begini Penjelasan yang Sebenarnya Menurut Dokter

Pemberian dosis booster di Indonesia saat ini lebih diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan mencegah penularan Covid-19.

Tujuannya, vaksin booster diharapkan dapat mengembalikkan efektivitas vaksin sebelumnya yang dianggap telah menurun.

Sementara, dosis tambahan vaksin diperlukan menjadi bagian dari serangkaian vaksin primer yang semakin diperluas untuk orang-orang yang respons imunnya standar tak mencukupi.

Vaksin booster mampu merespon tubuh untuk mengoptimalkan dan juga meningkatkan imunitas.

Dengan begitu, respon tubuh meningkat dan efektivitasnya cukup untuk mencegah penyakit.

Orang-orang yang memiliki gangguan sistem imun atau immunoccompromised setelah disuntikkan vaksin standar seringkali gagal untuk meningkatkan respon imun protektif.

Hal ini juga sama jika vaksin standar disuntikkan para orang berusia lanjut.

Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Ini Bedanya Vaksin Booster dan Vaksin Dosis Ketiga

WHO berharap dengan menyuntikkan vaksin booster menjadi salah satu cara agar dapat melindungi orang-orang dari risiko yang lebih berbahaya akibat Covid-19.

Nantinya orang yang telah disuntik vaksin booster diharapkan terhindar dari risiko penyakit yang lebih parah hingga mengurangi angka kematian.

Nantinya, dosis booster diperlukan jika ada bukti perlindungan yang tidak memadai terhadap virus Covid-19 dari waktu ke waktu.

Tingkat penurunan kekebalan tubuh dan Kebutuhan dosis vaksin booster kemungkinan mengalami perbedaan antar produk vaksin, target populasi, intensitas paparan, dan virus terlebih virus varian baru yang menjadi perhatian.