600 Ribu Perempuan Meninggal Setiap Tahun Karena Gagal Ginjal Kronik, Ayo Peduli Kesehatan!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 8 Maret 2018 | 07:35 WIB
Wanita lebih berisiko alami penyakit ginjal kronis ()

Nakita.id – Penyakit ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap menghantui para perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Setidaknya hingga sampai saat ini, penyakit ginjal kronik menjadi penyebab kematian ke-8 tertinggi pada wanita yang dapat menyebabkan 600 ribu kematian setiap tahunnya.

Hal ini disampaikan langsung oleh dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH selaku Ketua Pengurus Besar PERNEFRI dan Ketua Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dalam acara Ginjal & Kesehatan Perempuan di Artotel Hotel, Jakarta, pada Rabu (7/3).

“Data internasional menunjukan sekitar 195 juta perempuan di dunia terkena penyakit ginjal kronik dengan total 600 ribu kematian setiap tahunnya,” ujar Aida.

BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Terbaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!

Menurut beberapa studi, penyakit ginjal kronis memang lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan pada pria.

Setidaknya rata-rata prevalensi kasus penyakit ginjal kronik di Indonesia pada perempuan terjadi sebesar 60% dan 40% pada pria.

Sayangnya 70% kasus penyakit ginjal kronik awalnya tidak terdeteksi, sehingga penanganan pada pasien pun seringkali terlambat diberikan.

Biasanya, mereka baru akan benar-benar akan menyadari adanya gangguan fungsi ginjal ketika mereka telah kehilangan 90% fungsi ginjalnya.

Artinya, mereka baru benar-benar menyadari gangguan fungsi ginjal mereka ketika telah memasuki stadium akhir penyakit ginjal yang memerlukan dialisis ataupun transplantasi ginjal.

“Ada tiga alasan utama kondisi tersebut, perjalanan PGK yang lebih lambat pada perempuan, hambatan psiko-sosioekonomi seperti rendahnya kesadaran akan penyakit ginjal yang mengakibatkan keterlambatan ataupun tidak dimulainya dialisis, serta akses kesehatan yang tidak merata yang masih menjadi masalah utama di negara-negara yang tidak memiliki jaminan layanan kesehatan semesta,” jelas Aida.

Nah, ada beberapa alasan mengapa perempuan lebih banyak mengalami penyakit ginjal kronik dibandingkan pria.

BACA JUGA: Gadget Bisa Tingkatkan Kemampuan Anak, Asal Moms Perlu Tahu Ini

Perempuan rentan terkena penyakit kanker serviks.

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker pembunuh kedua di Indonesia setelah kanker payudara.

Hampir sama halnya dengan penyakit ginjal kronik, 70% kanker serviks baru terdeteksi ketika telah memasuki stadium lanjut.

Menurut data 2014, setidaknya 92.000 perempuan di Indonesia meninggal karena kanker dan 10,3% diantaranya meninggal karena kanker serviks.

Nah, kanker serviks seringkali menyebabkan gangguan pada ginjal.

Terlebih ketika ukuran massa kanker sedemikian besar sehingga mengakibatkan penyumbatan pada saluran kencing.

Sumbatan inilah yang kemudian mengakibatkan gangguan berkemih dan menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang kerap disebut uropati obstruktif.

Bahkan beberapa kasus berakhir dengan gagal ginjal yang membutuhkan dialisis atau cuci darah. 

BACA JUGA: Yuk Moms, Lakukan Gerakan Sederhana Ini Untuk Buat Janin Jadi Cerdas

Perempuan rentan terkena penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Satu dari tiga perempuan akan mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) di sepanjang hidupnya dan hampir sepertiganya mengalami infeksi berulang.

Hal inilah yang lantas dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal.

Selain itu, struktur anatomi saluran kemih perempuan yang lebih pendek daripada pria.

Hal ini pun juga dapat menjadi salah satu faktor kerusakan pada ginjal.

BACA JUGA: Amankah Tubuh Manusia Terima Ratusan Ribu Vaksin? Ini Penjelasan Dokter

Perempuan rentan terkena penyakit lupus

Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun yang menyerang 1-2 orang di setiap 1000 penduduk.

Mirisnya, dari data tersebut setidaknya risiko terkena penyakit lupus sembilan kali lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria.

Penyakit ini sangat memungkinkan untuk menyerang semua organ tubuh termasuk ginjal.

Bahkan penyakit ini juga dapat menyebabkan seseorang gagal ginjal jika terlambat terdeteksi.

BACA JUGA: Kanker Payudara Bisa Diobati Tanpa Kemo, Obat Ini Buatan Indonesia

Untuk itu Moms, karena perempuan memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ginjal kronik. Sebaiknya rajin melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini.

Masih dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Dr. Suhardjono, Sp.PH-KGH, Kger., Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSCM mengatakan ada beberapa cara mudah yang dapat dilakukan masyarakat khususnya perempuan dalam mencegah penyakit ginjal kronik.

“Beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal, diantaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin memeriksakan diri terutama jika berisiko menderita penyakit ginjal," jelasnya.

Suhardjono pun memberikan contoh orang-orang yang diminta untuk lebih peduli kesehatan jika menderita tekanan darah tinggi, diabetes, riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, riwayat pre-eklampsia, atau menderita lupus maupun kanker leher rahim.

Selain itu Moms juga bisa melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini dengan sangat sederhana yaitu dengan pemeriksaan kencing (urinalisis) dan darah (ureum dan kreatinin).

Jangan ragu untuk bertanya pada dokter yang berkompeten dan mulai biasakan gaya hidup sehat untuk menghindari Moms dari bahaya penyakit ginjal kronik.

BACA JUGA: Kit Diagnostic, Cepat dan Tepat Deteksi Penyakit Berat dan Turunan